Kasus yang dialami oleh PKS beberapa waktu belakangan ini memang semakin heboh saja. Setelah mantan presidennya yakni Lutfi Hasan Ishaq ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, praktis drama-drama berikutnya makin santer saja menghiasi berbagai media massa utama nasional. Entah ada apa dengan partai yang satu ini, seringkali apa yang menimpa dirinya selalu saja menarik dan seksi untuk diperbincangkan atau bahkan diperdebatkan.
Sebagai salah satu orang yang berharap tinggi akan kiprah partai dakwah ini, sejak awal saya juga terkejut dengan dijadikannya tersangka orang nomor satu di partai ini. Banyak kader yang langsung merespon pembelaan tanpa melihat duduk perkaranya. Banyak juga para
haters yang seperti mendapatkan angin segar untuk mem
bully partai ini. Saya sendiri lebih memilih diam. Ingin memahami dengan baik apa yang sebenarnya telah terjadi. Bisa jadi benar, LHI memang khilaf dan bersalah. Tapi bisa jadi, benar juga bahwa kemungkinan telah terjadi konspirasi besar untuk menjatuhkan PKS di pemilu mendatang.
Banyak kader dan simpatisan yang terlihat membabi buta membela pak LHI. Pada kondisi ini, saya cukup paham dan mengerti kenapa mereka berbuat demikian. Mereka memposisikan sebagai keluarga. Ketika ada salah satu dari anggota keluarga kita yang dituduh mencuri, apa respon pertama kita? Tentu saja membela bukan!. Inilah yang terjadi pada kader PKS. Tentu di samping berbagai kejanggalan-kejanggalan yang mengemuka dalam kasus ini yang tidak bisa dinafikan begitu saja.
Tak hanya kader dan simpatisan yang membabi buta, para
haters pun juga membabi buta dalam
bullying. Yang paling banyak komentar yang muncul adalah, '
kasihan para kader PKS yang membabi-buta membela LHI yang koruptor'. Bagi saya, ini juga malah terlihat lucu. Dari komentar tersebut malah sangat tercium kesan bahwa LHI sudah 100% bersalah, hingga mereka perlu merasa kasihan dengan ulah para pembela LHI. Sabar saja kawan. Persidangan belum selesai. Masih akan banyak fakta-fakta yang mungkin bisa memutar-balikkan keadaaan.
Dan kemarin (
Jum'at 17 Mei), seperti menjadi titik balik dari isu-isu negatif yang berhembus. Silahkan
googling berbagai fakta persidangan yang ternyata berpihak kepada PKS.
Skor sementara 1-0 buat PKS. Di twitter hari itu, rame sekali yang memasang tagar #bebaskanLHI. Tentu kebanyakan dari mereka adalah kader dan simpatisan. Eh.. termasuk saya ^_^.
Bagi saya ini menjadi semakin menarik. Mungkinkah kebenaran akan semakin terungkap. Semakin penasaran saja dengan fakta-fakta yang akan diungkap dalam persidangan selanjutnya. Mengutip apa yang sering dikatakan oleh jubir KPK :
Kita buktikan saja di persidangan.