Jadi lupa, sejak kapan ya aku membuat status atau setia memelototi timeline FB. Bagiku era kejayaan FB itu sudah lama berakhir. Seperti kata orang, bahwa jika ada barang yang mirip namun kualitasnya lebih bagus, kita biasanya akan cenderung meninggalkan barang yang lama. Tapi tidak semua hal bisa diaplikasikan dengan filosofi ini. Efisien untuk hal-hal tertentu namun petaka untuk hal-hal yang lain. Semisal mungkin efisien untuk memperbandingkan android dan blackberry, namun bisa berujung petaka untuk urusan rumah tangga (apalagi nekad membandingkan istri sendiri dengan istri pak RT #eaa).
Republik twitter atau tweetland, begitulah banyak orang menyebut istilah sosial media bernama twitter ini. Beberapa bulan terakhir ini, aku cukup intensif membuat status sharing opini di sosial media microblogging ini. Twitter menawarkan suasana berbeda yang unik dibandingkan dengan FB. Suasana yang unik inilah yang membuat twitter semakin diminati banyak kalangan tak hanya masyarakat kecil, tapi juga tokoh terkenal di negeri ini.

Twitter dibuat sangat sederhana dan mudah dalam pengoperasiannya. Tidak perlu dikesalkan dengan tag foto teman-teman yang narsis, atau foto iklan. Tidak perlu melihat langsung dengan foto ke-narsis-an sahabat yang langsung muncul di halaman depan wall FB. Di twitter, kita dibuat seminimal mungkin untuk narsis. Karena untuk menunjukkan foto kita di twitter, kita musti menguploadnya di layanan lain semisal yfrog atau twitpic yang tidak langsung muncul di layar sebelum kita meng-klik linknya. Dan yang lebih penting lagi, celoteh opini di twitter lebih dihargai daripada tampilan foto narsis.
Hal utama lain yang menarik dari twitter adalah layanan follow/unfollow. Ini sangat memudahkan pengguna untuk memilih siapa saja orang yang layak dilihat statusnya. Kalau tidak suka dengan celoteh orang, ya tinggal di unfollow saja :). Mungkin alasan inilah yang membuat tokoh-tokoh terkenal di negeri ini lebih suka menggunakan twitter untuk menyapa penggemarnya di se antero jagad daripada layanan media sosial yang lainnya. Ini lebih karena mereka tak wajib memfollow balik orang yang sudah memfollownya.
Ingin sekali rasanya menutup akun FB, namun urung karena ada beberapa page yang sering menjadi favoritku. Jadi deh : akun FB-ku hidup segan mati tak mau.
Selain ngeblog, sosial media apa yang sering kamu gunakan kawan?
Republik twitter atau tweetland, begitulah banyak orang menyebut istilah sosial media bernama twitter ini. Beberapa bulan terakhir ini, aku cukup intensif membuat status sharing opini di sosial media microblogging ini. Twitter menawarkan suasana berbeda yang unik dibandingkan dengan FB. Suasana yang unik inilah yang membuat twitter semakin diminati banyak kalangan tak hanya masyarakat kecil, tapi juga tokoh terkenal di negeri ini.

Twitter dibuat sangat sederhana dan mudah dalam pengoperasiannya. Tidak perlu dikesalkan dengan tag foto teman-teman yang narsis, atau foto iklan. Tidak perlu melihat langsung dengan foto ke-narsis-an sahabat yang langsung muncul di halaman depan wall FB. Di twitter, kita dibuat seminimal mungkin untuk narsis. Karena untuk menunjukkan foto kita di twitter, kita musti menguploadnya di layanan lain semisal yfrog atau twitpic yang tidak langsung muncul di layar sebelum kita meng-klik linknya. Dan yang lebih penting lagi, celoteh opini di twitter lebih dihargai daripada tampilan foto narsis.
Hal utama lain yang menarik dari twitter adalah layanan follow/unfollow. Ini sangat memudahkan pengguna untuk memilih siapa saja orang yang layak dilihat statusnya. Kalau tidak suka dengan celoteh orang, ya tinggal di unfollow saja :). Mungkin alasan inilah yang membuat tokoh-tokoh terkenal di negeri ini lebih suka menggunakan twitter untuk menyapa penggemarnya di se antero jagad daripada layanan media sosial yang lainnya. Ini lebih karena mereka tak wajib memfollow balik orang yang sudah memfollownya.
Ingin sekali rasanya menutup akun FB, namun urung karena ada beberapa page yang sering menjadi favoritku. Jadi deh : akun FB-ku hidup segan mati tak mau.
Selain ngeblog, sosial media apa yang sering kamu gunakan kawan?