Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^

Selasa, 28 Februari 2012

6 Hangat di Pawon

Setiap kali pulang kampung ke Magetan saya sering suka berlama-lama di dapur. Tidak lain adalah mencoba menghangatkan badan di depan tungku pawon yang sedang menyala. Tungku yang terbuat dari tanah liat ini digunakan bapak untuk merebus air untuk pakan ternak. Bapak memiliki 2 jenis ternak di rumah, yakni sapi dan kambing. Dengan ternak-ternak tersebut setiap pagi bapak musti merebus air untuk pakan ternak. Tentu merebus air di tungku tanah liat dengan kayu sebagai bahan bakar ini sangat hemat dibandingkan dengan kompor gas ^_^.



Menghangatkan diri di depan tungku pawon ini mengingatkan saya ketika masih kecil dulu. Ketika menemani mbah yang sedang memasak sayur, menanak nasi atau juga menggoreng kopi. Hemm sungguh masa-masa yang menyenangkan. Sekarang inipun mbah juga masih menggunakan tunggu pawon tanah liat ini dengan kayu sebagai bahan bakarnya. Kayu sebagai bahan bakar ini banyak tersedia di belantaran sungai kampung. Namun sayangnya sekarang saya sudah jarang ke rumah mbah, hanya sesekali saja jika sedang pulang kampung. Merindukan saat-saat menggoreng kopi bersama mbah.

Bagaimana dengan kamu kawan? apa ada tungku pawon tanah liat di rumahmu?

Related Post



6 komentar:

  1. saya juga ada tungku mas. tpi bukan tungku pawon. tungkunya batu bata yg disusun.jdi di rumah pke kmpor mnyak sama tungku. kata si nenek lbih enk msak pke tungku, aromanya beda sama msak dikompor.walaupun agak ribet seh.Apalagi klo msak rendang,lbih enk msak pke tungku..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup memasak di tungku emang menghasilkan masakan yang luar biasa nikmat. Makanya ketika ada acara nikahan di kampung selalu menggunakan tungku (karena memang masaknya juga banyak ^_^), tapi rasanya nikmat kok.

      Hapus
  2. sama, di rumahku di kampung sono juga masih pakai tungku tanah liat pak fifin
    itulah sebabnya mbahku suka nyari kayu bakar tiap hari
    kalau yg punya kebiasaan 'nongkrong' di depan tungku itu adekku
    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. he he iya kebiasaan nongkrong di depan tungku itu sangat menyenangkan. Hangat... apalagi klo pas lagi hujan wih... he he..

      Hapus
  3. Loh di rumah saya kampung fin, ibu saya juga kalau masak juga kadang pakai tungku kadang pakai kompor gas. soalnya keluarga saya berprofesi membuat mebel, jadi ada sisa ampas kayu atau serbuk yang dipergunakan buat memasak. Ya lumayan lah buat menghemat

    Welcome back fin, sudah lama gak melihat update blognya.....:))

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya put, kemarin kena virus malas. Banyak daftar dorama yang musti ditonton. hik hik.. kegiatan menulis jadi terbengkalai. Terlebih selepas pulang dari magetan, pasti kena virus malas (di magetan susah dapat internet cepat), dan virusnya ternyata malah tetap terbawa ke bandung.

      Hapus

Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger

 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates