Aku terdiam, sedikit banyak tidak terlalu nyambung dengan topik pembicaraan tiga orang teman yang duduk mengitariku. Sesekali memandang ke sekeliling, kulihat beberapa orang juga tengah duduk berbincang dengan koleganya menunggu antrian makan siang yang telah mereka pesan sebelumnya. Mungkin sama dengan yang tengah kami lakukan, duduk sambil bercanda membincang tentang hal-hal yang menarik. Sesekali terbahak kemudian serius kembali memperhatikan salah seorang dari kami semangat tampil bercerita.
Di tengah suasana hawa udara kota Bandung yang cukup panas, salah seorang dari kami mulai tampil bercerita membincang tentang tren teknologi yang sedang berkembang di pasaran. Mulai dari gadget-gadget terbaru sampai dengan perbincangan mengenai gadget-gadget favorit mereka. Terkadang aku hanya terdiam mendengarkan. Aku tidak terlalu nyambung dengan topik seperti ini. Aku hanya antusias saja dengan apa yang mereka perbincangkan, yang tentu saja banyak menambah wawasanku tentang masalah gadget-gadget terbaru dan canggih. Kalau mereka membincang mengenai buku-buku bacaan terbaru dan menarik, mungkin aku akan lebih nyambung ^_^.
Bertiga dengan beberapa kawan, kami memang tengah menunggu antrian makan siang di sebuah warung ayam bakar yang terletak tidak terlalu jauh dari kantor. Saat itu aku telah memesan ayam bakar dengan jus jambu merah. Kawan-kawan yang lain juga memesan menu yang sama, bedanya hanya pada jenis minumannya saja. Sebuah kombinasi makan siang yang cukup menggugah selera. Membuat lidah tak sabar bergoyang merasai nikmatnya. Tak selang lama, kawan-kawan masih serius bercerita tentang produk-produk dari perusahaan teknologi internasional, katakanlah dari Samsung. Tak jarang juga mereka membahas mengenai gadget terkini semisal Tablet. Dan tanpa sadar, aku meraih polpen dan secarik tissu yang berada di depanku. Sret-sret.. dan jadilah seperti ini.
Dan Alhamdulillah, dari arah dapur, pelayan terlihat membawakan makanan yang sudah kami pesan. Kamipun dengan lahap menikmati menu ayam bakar dengan beberapa lalapan, ditambah dengan sambal yang semakin membuat rasanya mantab.
Tak ada kilat, tak ada hujan, apalagi banjir, entah kenapa topik pembicaraan kami berubah seketika. Bermula membincang tentang teknologi terbaru, kini mulai berbincang mengenai hal-hal yang mistis. Rumah berhantu lah, ilmu hitam lah, serta hal-hal mistis lainnya. Adapun acara makan siang kamipun akhirnya ditutup dengan membincang tentang topik-topik hantu nan mistis yang mengundang gelak tawa.
Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Tampilkan postingan dengan label Lucu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lucu. Tampilkan semua postingan
Jumat, 14 September 2012
Minggu, 16 Oktober 2011
7 Mau Ijin ke Depan Bu...

Layaknya pasangan suami istri yang sama-sama bekerja, saya dan istri sering menceritakan segala kejadian yang ada di kantor seharian. Ada masalah apa, ada kejadian apa, yaa.. apa sajalah yang bisa diceritakan sehingga komunikasi tetap terjalin dengan baik. Tapi hari itu, cukup berbeda. Saya sangat antusias dengan apa yang diceritakan oleh istri. Sebuah kejadian yang ada di sekolah tempat istri saya bekerja. Hanya dengan mendengar saja, saat itu saya seperti berada di ruang kelas tepat ketika kejadian itu terjadi. Entahlah... unik gitu.
/*****************************************************************
Jadi hari itu seperti biasa, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan segala pernak-perniknya. Perlu diketahui, istri saya mengajar kelas 4 di sebuah SDN di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Layaknya anak-anak kelas 4, ada saja kegiatan usil yang dilakukan. Mulai dengan bermain kertas, ngobrol dengan teman sebangku, ada juga yang terlihat tekun mengerjakan apa yang diperintahkan sang guru. Sampai akhirnya ada salah seorang murid (sebut saja Temon) yang tiba-tiba maju ke depan. Meski tidak sampai satu menit, namun itu sudah bisa dibilang 'cukup lama' berada di depan kelas. Tentu ditambah lagi dengan alasannya yang tidak jelas.
"Ada apa mon, kok maju ke depan?", tanya guru penasaran.
"Ini bu...ehm...ehm..", temon malah berbisik tidak jelas.
"Kamu mau ijin ke toilet? hayo cepetan sana, nanti malah keluar disini
"Ndak bu. ini sudah kok, terima kasih", Temonpun malah kembali ke tempat duduknya.
"Heee.. heh kesini lagi coba!, bu guru memanggil kembali Temon karena masih penasaran kenapa ia maju ke depan kelas tadi.
"Iya bu..", Temonpun kembali ke depan kelas. Kali ini lebih dekat ke meja bu guru.
"Kamu tadi ngapain, kok maju ke kelas? kamu sakit? mau ijin?", sang guru semakin penasaran.
Suasanapun semakin mencekam...
"Tadi saya hanya ingin...", Temon terpatah-patah menjelaskan kejadian tadi.
"Ingin apa Moon.., hayo ngomong!", Ibu guru mulai sedikit kesal.
Kali ini Temon tidak punya pilihan lain. Dia harus mengatakannya.
"Tadi saya buang angin bu...", Dengan muka memerah Temonpun akhirnya menjelaskannya. Namun suaranya pelan sekali kali ini (sambil berbisik) dan praktis mungkin hanya dia dan bu guru saja yang bisa mendengar.
****************************************************************************/
Langganan:
Postingan (Atom)