Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^

Sabtu, 09 Juni 2012

13 Novel Kemi #2

Untuk ukuran novel perdana, novel Kemi termasuk bisa dikatakan sangat baik. Meski menurut saya pribadi, novel ini perlu diberi sedikit sentuhan sastra supaya lebih menarik. Kalau di dalam novel-novel garapan Habiburahman El Shirazy ataupun Tere liye, banyak kita temukan penggambaran suasana yang sangat mendetail, maka di novel Kemi jangan kaget kalau kita tidak menemukannya. Ustadz Adian Husaini terlihat ingin lebih menekankan pada inti cerita dan tema berat yang beliau angkat untuk disajikan kepada pembaca. Meski begitu, novel ini tetaplah menarik dan sangat mengalir untuk dinikmati hingga halaman terakhir.

Seperti yang sudah saya bahas pada tulisan sebelumnya, bahwa novel Kemi adalah salah satu upaya dari ustadz Adian Husaini untuk menyadarkan umat Islam akan sepak terjang liberalisasi Islam di bumi pertiwi. Novel ini bercerita tentang seorang santri bernama Kemi di sebuah pesantren di Madiun yang dikenal sangat cerdas dengan wawasan agama yang cukup luas. Maka tak heran, Kemi diharapkan bisa menjadi salah satu guru pada pesantren itu di kemudian hari. Namun rupaya dia terbuai dengan bujuk rayu sebuah pemikiran sesat yang menawarkan kebebasan berpikir. Dengan istilah-istilah keren seperti progesif, multikulturisme, transendensi agama-agama, rupaya berhasil memperdaya Kemi untuk meninggalkan pesantren dan bergabung dengan kalangan liberalis untuk menyebarkan paham-paham liberal.

Adalah Rahmat, sahabat Kemi yang juga cerdas, bahkan disebut-sebut bersama Kemi sebagai duo santri yang bisa menjadi harapan pesantren ke depan. Oleh Kyai Rois (pimpinan pesantren), Rahmat ditugaskan untuk menyadarkan Kemi supaya kembali ke jalan Islam yang benar. Sebuah tugas yang tidak mudah dan perlu waktu yang tidak singkat, namun demi akidah umat dan nama baik pesantren, Rahmat dengan bersemangat menyanggupinya. Berkali-kali Kemi mengangap remeh nasihat-nasihat Rahmat untuk memikirkan kembali keputusannya meninggalkan pesantren. Kemi berdalih bahwa Islam yang ada sekarang adalah islam yang sangat eksklusif, hanya berkutat dengan kitab-kitab kuning dan nasihat kyai yang ada di pesantren. Islam harus lebih maju dan progesif, umat Islam harus lebih memiliki wawasan yang luas dan bergaul dengan orang yang tidak sepemahaman dengan kita. Kemi menganggap, dia akan selalu berpikiran sempit dan eksklusif jika terus berada di pesantren. Kemi beranggapan bahwa perilaku seseorang itu akan dipengaruhi dengan lingkungannya. Bahkan akhirnya Kemi menantang Rahmad untuk bergaul dengan kalangan liberalis yang ada di Jakarta. Kemi yakin, Rahmat akan juga mengikuti jejak dirinya dalam hal pemikiran liberal.

Di Jakarta, Rahmat benar-benar bertekad menyelamatkan Kemi dari kungkungan kalangan liberal yang mencengkeram sahabatnya Kemi. Di Jakarta, Rahmat dikenalkan Kemi dengan teman-temannya yang liberal. Suasana yang jauh dari kesan syar'i seperti di pesantren. Mampukah Rahmat mengendalikan diri dan tetap berpegang Islam yang benar?. Ataukah akhirnya sesuai dengan prediksi Kemi, Rahmat bisa luluh dan kecerdasan Rahmat bisa menjadi salah satu amunisi andalan kamu liberal. Wah baca sendiri yah novelnya ^_^. #seru

Di sini saya melihat kemiripan cerita Kemi dengan cerita Naruto. Salah satu sahabat Naruto yang bernama Sasuke juga meninggalkan desa ninja Konoha untuk mencari ilmu hitam dari Orochimaru. Naruto ingin menyelamatkan Sasuke dari cengkraman Orochimaru. Wah jangan-jangan ustadz Adian Husaini cukup mengikuti cerita Naruto ^_^. #ngawur.

Pada paragraf akhir ini saya ingin menepati janji saya pada tulisan sebelumnya. Saya ingin mengungkapkan keunikan dari novel ini. Setahu saya, ini novel perdana yang membicarakan mengenai pemikiran sesat liberal, yang oleh beberapa novelis malah enggan mengangkatnya. Novel ini juga menganggat tema kehidupan pesantren yang sangat jarang diangkat oleh novelis-novelis terkemuka selain Habiburahman El Shirazy dalam novel 'Ketika Cinta Bertasbih'. Novel ini banyak sekali menyeret pembaca kepada permainan logika (mantiq) dalam mematahkan logika-logika kaum liberal yang terlihat keren namun lemah. Bahkan saya menemukan beberapa halaman penuh yang berisi dialog perdebatan antara Kemi dengan Rahmat, perdebatan antara Rahmat dengan tokoh-tokoh liberal, dan perdebatan-perdebatan lainnya. Pokoknya seru deh, nggak bakalan nyesel bacanya!. Di dalam novel ini juga banyak kita temukan nasihat-nasihat ulama klasik yang dicuplik semisal : Ali bin Abi Tholib, Imam Syafi'i, Imam Ghozali, Syaikh Abdullah bin Husain bin Thahir bin Muhammad bin Hasyim, Kyai Hasyim Asy'ari. Makanya benar memang jika di sampul buku ini tertulis : "bukan novel biasa".

Related Post



13 komentar:

  1. Sip..
    udah baca, penjelasannya mengena #TOP

    BalasHapus
  2. Kayaknya perlu baca neh. Tapi ntar kalo ke kota. Di kampung gak ada toko buku -___-"

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup... musti dibaca untuk menambah wawasan mengenai apa itu islam liberal.

      Hapus
  3. Wahahaha.. Penggemar naruto. Ada ada aja nih mas Fifin nyambunginnya.

    Islam liberal ya, pernah mengenal komunitasnya, dan memang benar, jauh sekali dari kesan syar'i. Trus kenapa pake embel-embel 'islam' ya?? gak liberalis aja??

    Lagi-lagi, nama Habiburrahman selalu dibuat pembanding, seperti aku yg sering sekali membandingkan dengan Dan Brown. Begitulah kalo emang ngefans bangett. Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah saya belum pernah baca novel dengan pengarang Dan Brown. Klo ndak salah itu kan pengarang davinci code yah..

      Hapus
  4. kalao lihat bungkusnya itu buku (di part 1) sepertinya cukup menjanjikan..:)

    BalasHapus
  5. oke sudah saya tambahkan di menu tukar link.

    BalasHapus
  6. boleh pinjam bukunya Mas..??hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh... tapi situ musti kesini dulu.. :)

      Hapus
  7. jadi penasaran nih sama novelnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan beli novelnya di warung-warung terdekat..

      Hapus

Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger

 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates