Suatu ketika saya pernah menulis tentang sebuah tema karakter dalam tulisan 'Karakter Api vs Api'. Dalam tulisan tersebut, saya mengungkapkan salah satu trik jika kita bertemu dengan orang yang memiliki karakter berlawanan dengan kita. Ketika ada orang yang seringkali setiap perkataannya membuat kuping kita panas, maka lebih baik kita menghindarinya. Menurut saya, cara itu cukup efektif meredam konfrontasi yang mungkin saja berujung kepada mudharat yang lebih besar lagi. Lebih baik kita bergaul dengan orang yang sudah jelas baik akhlaknya. Tidak suka merendahkan, dan tidak suka berkata tentang hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Kadang saya berpikir, apa iya orang yang sering merendahkan kita itu karena dia memiliki sifat dengki?
Pagi ini saya kembali membuka buku Laa Tahzan karangan Dr. Aidh bin Abdullah Al Qarni. Saya akan mencuplik beberapa resep untuk menghindari orang yang memiliki sifat dengki.
1. Sering membaca surat Mu'awwidzatain (surat An-Naas dan Al-Falaq) berikut dzikir dan doa yang berkaitan.
2. Menyembunyikan urusan kita dari orang yang dengki hatinya.
3. Menjauh dari orang-orang yang dengki.
4. Berbaiklah kepadanya untuk menghindari gangguannya.
Khusus pada poin 4 diatas, mungkin terlihat sangat sulit melakukannya. Bagaimana bisa kita berbuat baik kepada orang yang kerjaannya mengganggu kita?. Tapi sikap seperti ini rupanya ada dalam firman Allah dalam AlQuran dan tentu terlihat pula dalam keseharian Rosulullah.
Bagi saya, menghindari secara fisik dengan orang dengki terbukti cukup efektif. Bukankah berbuat baik tidak mesti selalu harus sering bertemu dengannya?.
Pagi ini saya kembali membuka buku Laa Tahzan karangan Dr. Aidh bin Abdullah Al Qarni. Saya akan mencuplik beberapa resep untuk menghindari orang yang memiliki sifat dengki.
1. Sering membaca surat Mu'awwidzatain (surat An-Naas dan Al-Falaq) berikut dzikir dan doa yang berkaitan.
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki (QS 113 : 5)
2. Menyembunyikan urusan kita dari orang yang dengki hatinya.
3. Menjauh dari orang-orang yang dengki.
Jika kamu (Fir'aun dan pengikutnya) tidak mau beriman kepadaku (Musa), maka janganlah kamu menggangguku. (QS 44:21).
4. Berbaiklah kepadanya untuk menghindari gangguannya.
"Tolaklah (perbuatan buruk) dengan perbuatan yang lebih baik". (QS 23:96).
Khusus pada poin 4 diatas, mungkin terlihat sangat sulit melakukannya. Bagaimana bisa kita berbuat baik kepada orang yang kerjaannya mengganggu kita?. Tapi sikap seperti ini rupanya ada dalam firman Allah dalam AlQuran dan tentu terlihat pula dalam keseharian Rosulullah.
Bagi saya, menghindari secara fisik dengan orang dengki terbukti cukup efektif. Bukankah berbuat baik tidak mesti selalu harus sering bertemu dengannya?.
betul mas..
BalasHapustapi saya lebih suka menjauh. klo ngomong sperlunya aja. gag mau skit hati.hehe
yuukk jauhi saja pendengki itu.
Hapuskalau saya biasanya tak cuekin, apapun omongannya gak kutanggepin
BalasHapusalhasil dia menjauh sendiri :D
cuek bebek ya mbak? he he
Hapus