Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^

Sabtu, 15 Desember 2018

0 Sepenggal Kisah Perjalanan ke Kota Shenzhen China : Bagian 3

Kisah Sebelumnya di : Bagian 2.

Kapal Ferry terus bergerak, perlahan namun pasti semakin menjauh dari pelabuhan Hongkong. Saya pun masih asyik menatap keluar. Dari balik jendela yang sedikit buram ini, sejenak menikmati pemandangan sejuknya air laut. Sederhana memang, tapi saya menikmatinya. Langit terlihat sedikit mendung, sepertinya sebentar lagi akan memuntahkan jutaan rintik hujan. Ini akan menjadi hujan pertama saya di luar negeri. Syahdu.

Beberapa saat lagi, kami akan tiba di pelabuhan Fuyong. Pelabuhan Fuyong adalah satu diantara beberapa pelabuhan yang berada di wilayah Shenzhen. Kami memilih tujuan pelabuhan Fuyong karena pelabuhan inilah yang paling dekat dengan bandara international Bao'an. Dari bandara, pada awalnya kami akan naik Metro menuju stasiun Tangwei, di wilayah Shajing. Karena di stasiun itulah, rencananya kami akan dijemput oleh rekan kami dari China. Namun lewat aplikasi WeChat, rekan kami dari China tersebut mengabarkan bahwa mereka akan menjemput kami di pelabuhan Fuyong. Alhamdulillah, tentu ini menjadi kabar baik. Setidaknya kami tidak perlu capek-capek harus naik Metro sambil membawa koper.

Pelabuhan sudah semakin dekat. Kapal mulai merapat perlahan ke sisi Dermaga Fuyong. Kami pun bersiap-siap turun dari kapal. Dermaga Fuyong terlihat cukup sepi. Hanya beberapa petugas dermaga yang sibuk mengikatkan tali ke beberapa sisi bagian kapal. Juga beberapa petugas lainnya yang terlihat sibuk menurunkan koper-koper penumpang kapal yang sebelumnya diambil langsung dari pesawat.

Tiba di Pelabuhan Fuyong, Shenzhen

Setelah kapal berhenti, saya bergegas turun dari kapal. Sambil berjalan, saya membaca petunjuk di papan informasi yang terpasang di beberapa sisi dermaga yang mudah terlihat. Saya langsung paham bahwa saya harus menuju ke bagian pengambilan koper. Dengan menunjukkan tiket kapal Ferry, kami diizinkan mengambil koper. Karena petugasnya juga tidak bisa berbahasa Inggris, kamipun juga nyaris tidak menggunakan komunikasi dengan kata-kata. Selama kita memiliki dan menyimpan tiket kapal Ferry, maka prosedur pengambilan koper ini bisa dilakukan dengan mudah dan sederhana.

Setelah mengambil koper, kami langsung menuju ke bagian imigrasi China. Bagian imigrasi memang sering menjadi momok bagi sebagian orang. Karena bagian ini menjadi bagian paling vital menentukan apakah kita diizinkan masuk ke negara tersebut atau tidak. Dengan kata lain, bagian imigrasi ini juga yang menentukan apakah kita bakal dideportasi atau tidak. Wah, serem ya?

Proses imigrasi berlangsung dengan lancar. Dalam proses imigrasi, seperti biasa kami disuruh memberikan sidik jari dan dilakukan pengambilan foto untuk dicocokkan dengan dokumen Passport dan Visa. Alhamdulillah, akhirnya kami secara resmi memasuki wilayah kedaulatan Republik Rakyat Tiongkok tanpa hambatan apapun. Sesaat langkah kami keluar dari pintu keluar imigrasi, dua orang dengan perawakan khas China menghampiri kami.

"Hello, are you Mr. Anang and Mr. Fifin?" tanya mereka dengan ramah.

"Yes, we are". Sambut kami bahagia.

Dari perawakannya, kami langsung mengenali salah satu dari mereka. Karena sebelumnya kami juga sudah melihat fotonya dari aplikasi Wechat. Mereka adalah orang-orang yang memang ingin kami temui. Ada keperluan bisnis dan teknis antara perusahaan kami dengan perusahaan mereka. Dari pelabuhan Fuyong, kami kemudian naik mobil menuju hotel. Setelah perjalanan yang sangat panjang, kami butuh segera beristirahat.

Masuk ke dalam mobil, kesan mewah langsung terasa. Kami menebak bahwa orang yang menjemput kami ini mungkin adalah orang top di perusahaannya. Dan benar saja. mereka ternyata adalah jajaran petinggi di perusahaan mereka. Beberapa kali kami terlibat percakapan kecil dengan mereka. Sayangnya hanya satu orang saja yang bisa berbahasa Inggris, sehingga hanya dengan dia satu-satunya kami bisa berkomunikasi. Bahkan hingga beberapa hari kedepan, dia menjadi translator berjalan kami. Namanya Rainbow. Sedangkan yang menyetir mobil namanya Mr. Liu. Beberapa saat kemudian kami menyadari bahwa Mr. Liu adalah sang pimpinan perusahaan, bos-nya Rainbow.

Hari Pertama di Shenzhen

Langit agak mendung, suasana teduh seakan menjadi keramahan kota ini menyambut kami. Mobil bergerak dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan China. Di sepanjang perjalanan kami sering terpukau dengan kondisi jalanan di Shenzhen. Cukup rapi dan kesannya agak berbeda saja dengan kondisi di tanah air. Gedung-gedung besar yang berjajar rapi menjadi pemandangan menarik di sepanjang perjalanan. Rintik hujan makin membesar, saya semakin menikmati perjalanan. Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar.

Sekitar 30 menit perjalanan akhirnya kami sampai di hotel yang berlokasi di daerah Shajing. Kami masuk ke area parkir, muter-muter sejenak mencari tempat parkir. Setelah menemukan tempat parkir yang kira-kira cocok, mobil pun berhenti, Rainbow dengan cekatan menawarkan payung kepada kami. Di luar rupanya masih hujan.

Hotel tempat kami menginap berada tepat menghadap jalur Subway. Mereka memilih hotel ini juga karena alasan tersebut, agar mudah bagi kami untuk pergi kemana saja. Hotel ini juga dekat dengan stasiun Subway (stasiun Tangwei). Tinggal berjalan sekitar 200 meter.

Berlatar rintik hujan, kami bergegas menuju Hotel. Saya sendiri agak sedikit kesulitan berjalan cepat, karena harus membawa koper yang lumayan besar. Setelah berjalan beberapa meter, kami sampai di Hotel. Seorang resepsionis dengan ramah menyapa kami. Rainbow mendekat ke meja resepsionis, langsung berbincang menggunakan bahasa China. Saya yang sebelumnya masih berdiri, memilih segera duduk di lobi. Tidak mengerti perbincangan mereka. Sambil menunggu, saya mengamati interior hotel ini. Lumayan bagus, pikir saya.

Hotel I Love City

Setelah agak lama berbincang, Rainbow terlihat memanggil kami. Meminta kami untuk memberikan dokumen Passport sebagai bukti identitas untuk didaftarkan sebagai syarat boleh menginap di hotel. Resepsionis dengan cekatan menerima Passport kami dan mencatatnya di komputer. Kamipun juga disuruh berdiri di depan kamera yang sudah disedikan, untuk diambil fotonya.

Setelah memenuhi persyaratan dari resepsionis, kamipun mendapatkan kartu akses kamar hotel. Rainbow mengatakan bahwa kamar kami berada di lantai 11. Kami bergegas menuju lift, bersimpangan dengan beberapa petugas kebersihan hotel yang dengan ramah menyapa kami menggunakan bahasa China. Dan lagi-lagi kami tidak mengerti bahasa mereka. Hanya bisa membalasnya dengan senyuman. Sejenak kemudian mereka pun sadar, kami orang asing.

Sesaat memasuki ruangan kamar hotel, Alhamdulillah ruangannya besar, bersih, rapi dan terkesan nyaman. Ada satu hal yang biasa saya cek ketika akan menginap di hotel, yaitu kondisi toiletnya. Setelah saya buka pintu toilet, alhamdulillah, toiletnya ternyata juga sangat bersih. Tidak kalah dengan hotel-hotel bagus lainnya.

Setelah meletakkan jaket, tas kecil dan koper, saya mendekati jendela. Di seberang hotel, terlihat jalur subway membentang lurus searah dengan jalan. Perbedaannya dengan jalur kereta api yang biasa, jalur subway ini dibangun elevated. Subway ini memiliki jalurnya sendiri, tidak digunakan bersama-sama dengan kereta pada umumnya. Relnya dibangun agak ke atas dengan ditopang oleh beberapa tiang beton penyangga.

Tepat jika kita memandang keluar jendela, ada jalur Subway

Waktu sudah semakin siang, Rainbow menawarkan untuk makan siang dulu sebelum membiarkan kami istirahat di hotel setelah melewati perjalanan panjang. Kami setuju. Perut sudah keroncongan. Namun sebelum berangkat, saya menjelaskan kepada Rainbow tentang persyaratan makanan halal yang bisa kami makan. Kami seorang muslim, maka hanya makanan yang halal yang bisa kami konsumsi.

To Be Continued...



Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger

 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates