Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^

Senin, 15 Oktober 2012

6 Resensi Novel Sang Penandai Tere Liye

"Pecinta sejati tidak akan menyerah sebelum kematian itu
sendiri datang menjemput dirinya
"
-Sang Penandai-

Salah satu alasan kuat yang mendorong saya untuk membeli buku ini adalah gambar cover bagian depan yang terlihat unik dan menarik. Sebuah kapal kecil (kalau tidak mau disebut dengan perahu) dengan latar belakang hujan badai. Beberapa bagian kapal terlihat tertancap anak panah. Dua bilang pedang yang tersisip di dua sisi kapal, kanan dan kiri, menandakan kapal tersebut sudah terbiasa dipakai untuk bertempur. Dua orang berperawakan tinggi besar berpenampilan kumel, namun berkesan gagah berani. Terlihat bersiap dengan berbagai bahaya mengancam.

Sekelebat imajinasi mulai liar menyergap. Bajak laut, perang, ekspedisi, penaklukan, pertempuran, dan kegigihan. Itulah beberapa tema yang menggeliat di kepala ketika melihat sekilas dari buku ini.

Kisah Sang Penandai, begitulah judul buku ini. Sebuah novel dengan genre yang cukup berbeda coba diangkat oleh Tere Liye. Dan ketika saya membalik buku ini untuk melihat lebih detil isi dari buku ini. Beberapa nama tokoh yang cukup familiar tercatut di cover belakang. Mereka masing-masing memberikan apreasiasinya terhadap buku ini. Buku itupun saya pegang erat-erat. Sepertinya saya harus membeli buku ini.

sang penandai tere liye
Cover Novel Sang Penandai

Resensi Novel Sang Penandai

Awal Kisah

Novel ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Jim yang mencoba mencari jati diri. Kisah bermula saat kehidupannya yang sangat pelik yang hampir saja merenggut nyawanya. Saat kisah cintanya harus berakhir dengan tragis. Saat sang pembunuh bayaran mulai mengincar kematiannya. Semua bersebab karena cintanya yang terlarang. Saat hatinya terlalu lancang untuk jatuh cinta pada putri tuannya.

Namun disaat-saat yang genting itulah. Saat-saat dirinya yang terlalu takut untuk menjemput ajal. Secepat kilat muncullah sosok misterius yang akhirnya menyelamatkan hidupnya. Seseorang yang disebut sebagai Sang Penandai di dalam buku ini. Ia memberikan kesempatan kepada Jim untuk mengukir dongengnya. Melakukan perjalanan jauh. Tak hanya bertemu dengan teman-teman baru, namun juga musuh-musuh baru. 

Sebuah dongeng yang berliku, mau tak mau harus dilalui oleh Jim. Dia hanya dua pilihan saat itu, mengakhiri hidupnya? atau mengukir dongeng.

Mengakhiri hidup? ah, Jim rupanya terlalu pengecut untuk itu. Maka menjalani dongeng adalah pilihan tersisa. Tak ada pilihan lagi bagi dia.

Perjalanan Mengukir Dongeng

Cerita semakin seru dengan bergabungnya Jim dengan armada 40 kapal kota terapung. Misi besar rombongan kapal itu adalah untuk menemukan kota harapan. Sedikit demi sedikit perjalanan ini mengubah diri Jim. Awalnya yang seorang penakut, kini Jim berubah menjadi seorang yang dingin dan pemberani. Benar saja kata orang bahwa lingkungan adalah pembentuk karakter yang baik.

Perjalanan ekspedisi armada bermula dari benua utara menuju benua selatan. Perjalanan yang tak mudah. Kisah seru saat rombonga harus bertemu dengan perompak terkenal seantero benua selatan, Yang Zuhyi. Belum lagi dengan pertempuran-pertempuran seru yang lainnya. Keseruan di atas samudera mengingatkan saya pada anime One Piece.

Bagi saya, novel ini sangat imajinatif. Plot-plot yang tak terduga, dunia panorama samudera yang indah, pertempuran di luar nalar, kisah yang tak cengeng, kesemuanya membawa kita ke dunia antah berantah yang penuh dengan berbagai kejutan. 

Kesan Saya Terhadap Buku Ini

Dari novel-novel yang pernah saya baca, terus terang tak kesemuanya mampu saya selesaikan hingga lembar terakhir. Ketika cerita dari sebuah novel sudah berada pada titik yang membosankan, maka dengan 'tega' dan tanpa rasa bersalah, saya harus beralih ke novel yang lain. Berharap menemukan kisah seru dan inspiratif lainnya. Namun novel Kisah Sang Penandai saya ibaratkan seperti berjalan di atas anak tangga. Semakin lama semakin seru. 

Pada awalnya saya cukup bosan dengan kisah percintaan Jim dan Nayla yang terkesan cengeng dan membosankan. Namun semua berubah Sang Penandai datang. Cerita membosankan seketika berubah menjadi ketegangan dan keseruan.

Secara keseluruhan novel ini sangat menarik dan layak untuk dilahap oleh pecinta buku dan sastra. Namun bagi saya pribadi, ada beberapa bagian yang menurut saya agak kurang nyaman. Terutama pada tokoh Sang Penandai yang jauh dari kesan realistis. Membawa orang sekejap dari benua satu ke benua yang lain. Sungguh tidak masuk akal. Hadir di satu tempat pada menit ke sekian, kemudian hadir lagi ke tempat yang lain lagi pada menit berikutnya. Ini membuat kisah ini terlalu khayal. Bisa saja ini malah menjadi 'jualan' dari novel ini. Tere Liye ingin meluaskan segmentasi pembaca novel-novelnya.

Apapun khayalannya Tere Liye, kisah Jim dengan Sang Penandai menyajikan cerita yang berbeda namun menarik. Saya kok jadi membayangkan berada dalam satu kabin bersama dengan Jim dan Pate. Ikut bertempur bersama dengan para prajuritdibawah komando Laksamana Ramirez menghadapi perompak dan pemberontak. Menikmati semilir angin sepoi di atas geladak. Mendengarkan Jim memainkan dawainya. Tak tahu dan tak mau peduli bila bahaya bisa saja menjemput di depan. Bahaya yang bisa saja berujung terenggutnya nyawa.

Sekelumit Tentang Buku

Buku ini terdiri dari 295 halaman. Diterbitkan oleh Mahaka publishing. Setelah sebelumnya saya sudah biasa melahap karya-karya Tere Liye lainnya seperti bidadari-bidadari surga, serial anak-anak mamak, hafalan sholat delisa, novel ini menawarkan cerita yang berbeda, genre yang berbeda, dan juga kesan yang berbeda.


***
Bandung
15 Oktober 2012

Related Post



6 komentar:

  1. kelihatan bagus untuk dibaca,tp bagi saya yang penggemar novel sastra jadul novel ini tidak masuk kaya'a :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. novel sastra jadul? wah kayak gimana tuh? he he.

      Hapus
  2. Hehmm, tidak semua novel saya suka. Biasanya yang saya baca berdasarkan refense sobat sobat yang sudah baca. Sepertinya menarik,

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoi.. Kang, menarik banget. setidaknya buatku sih.

      Hapus
  3. Saya suka banget sama quotes yang itu mas..novel ini awalnya memang sedih tapi makin lama makin heboh dan seru.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa heboh waktu ada perompak Yang Zuhyi. Trus ketika terkena badai karena menemukan kura-kura raksasa. Jadi membayangkan bagaimana ya jika novel ini difilmkan. Bakalan keren tuh, dan musti pemeran utamanya : Iko Uwais.

      Hapus

Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger

 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates