Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^
Tampilkan postingan dengan label sharing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sharing. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Mei 2013

1 Terbawa Mimpi

Tadi sebelum subuh saya terbangun, mimpi yang menyertai tidur saya secara samar-samar masih teringat (terutama bagian ending-nya). Seringkali mimpi-mimpi yang menjadi bunga tidur itu, terhilang begitu saja dalam ingatan kita. Ketika sudah bangun, kita benar-benar lupa apa sesungguhnya mimpi yang sudah kita alami semalam. Namun tak jarang, beberapa diantaranya masih saja teringat dalam memori.

makna sebuah mimpi

Saya jadi teringat dengan sebuah ceramah motivasi yang diberikan oleh seorang ustadz, beliau mengatakan bahwa apa yang seringkali kita pikirkan, maka itu yang biasanya akan terbawa ke dalam mimpi-mimpi kita. Dan ketika pikiran-pikiran itu sudah menjadi mimpi, maka itu yang akhirnya akan menjadi sebuah obsesi. Dan ketika sesuatu hal itu telah menjadi obsesi, maka kita perlu menambahkan doa kepada Allah agar kehendak-Nya selaras dengan obsesi kita. Bagaimanapun, segala obesi kita tak akan berbuah kenyataan jika tidak selaras dengan kehendak Allah.

Ketika kita memiliki banyak masalah, kemudian kita juga terlalu memikirkannya, maka biasanya hal itu juga yang akhirnya terbawa ke dalam mimpi. Begitu juga dengan impian atau cita-cita kita. Ketika impian itu begitu kuat sehingga seringkali kita pikirkan, diapun akan masuk ke dalam mimpi tidur kita.

***
Hanya sebuah coretan kecil
27 Mei 2014
www.inspirasicoffee.com

Sabtu, 29 Januari 2011

0 Telefon di Jumat Pagi

Pagi hari sekitar pukul 06.30 tiba-tiba hapeku berdering. Terlihat di layar hape "Mbak Nita is calling". Hemm tidak biasanya kakak perempuanku itu menelepon pagi-pagi seperti ini. Dia memang sering telefon di pagi hari tetapi biasanya itu di hari minggu bukan di hari kerja seperti ini. Rasa penasaran plus perasaan khawatir tiba-tiba menggelayuti pikiranku...bismillah.. semoga saja berita baik. Aku pun segera meraih telefon genggamku dan langsung menjawab panggilan telefon itu.

"Hallo..Assalamualaikum..".

"Waalaikumsalam..." terdengar mbak Nita diujung telefon menjawab salamku seperti terburu-buru.

"Dek, kamu pulang kapan? hari ini bukan?"

"Aku pulang hari rabu mbak, sekalian tanggal 4 cuti sehingga nanti bisa 4 hari dirumah", jawabku dengan tenang.

"Alhamdulillah, tak pikir kamu pulang malam tadi, soalnya aku lihat tadi berita di TV kalau KA Mutiara Selatan bertabrakan dengan KA Kutajaya di stasiun Banjar.


"haaa..bertabrakan??", tanyaku kaget dan seolah-olah tidak percaya.


"iya..coba deh dicek di berita di TV pasti sekarang lagi banyak yang membahas itu", pungkas mbak Nita.
Aku pun segera menyalakan televisi (yang biasanya hanya aku nyalakan jika ada acara olahraga atau ada berita penting) untuk melihat lebih lengkap berita itu. Sejauh berita yang aku tangkap, ada 3 orang yang dinyatakan meninggal dan belasan orang luka-luka.

Seperti tulisanku di tarif flat memabukkan, 2 days for 2 weeks, bersyukur di tengah cobaan, ya ummi ana uhibbuki fillah, dan terima kasih dua tahun, semuanya sedikit banyak menggambarkan kondisiku yang untuk sementara ini harus rela untuk sering pulang pergi Bandung dan Magetan. Dan sampai detik ini saya mempercayakan jasa angkutan kereta api untuk menemani perjalananku antara dua kota kehidupanku itu. Selama ini ada 2 kereta yang sering saya tumpangi yaitu KA Mutiara Selatan dan KA Turangga. Kereta terakhir biasanya saya naiki jika merasa dompet lagi tebal, sedangkan jika dompet lagi tipis ya lebih mempercayakan perjalanan menggunakan KA Mutiara Selatan. Jadi tak begitu heran jika berita tabrakan KA Mutiara Selatan tadi sedikit banyak mempengaruhi perasaanku juga. Yah semoga dengan kejadian ini pihak managemen KAI lebih meningkatkan profesionalismenya sehingga kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang lagi (atau lebih tepatnya mengurangi kesalahan yang tidak perlu) di masa-masa yang akan datang.

Bahkan akhirnya ada teman yang nyeletuk "udahlah fin, kamu pulang kampungnya jangan sering-sering". Dan saya selalu menjawab yang pada intinya merefer pada postingan berikut ini :

(1) Kematian adalah rahasia Tuhan, dan bisa datang kapan saja, dimana saja, dalam kondisi apa saja
(2) Kematian adalah ketentuan agung dari-Nya, apapun “penyebabnya” secara medis dan kemanusiaan, namun waktu kematian adalah given. Ketentuan dariNya. Tak bisa maju, tak bisa mundur. Tak ada tawar menawar
(3) Maka, jaga kebaikan iman, jaga kebaikan jiwa, jaga kebaikan badan, jaga kesehatan. Agar ketika “saatnya tiba” bagi kita, berada dalam kondisi sebaik-baiknya.


Yuupss...aku doain semoga PT KAI tetap jaya...menghindari kecelakaan konyol..dan semakin memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang..amiin... Karena yang pasti saya akan tetap sering menggunakan jasa angkutan yang satu ini mungkin dalam setahun bisa 48 kali, tidak percaya???

Selasa, 21 September 2010

4 Reuni (Hamas '03 ) 12 september 2010

Kalau kita mendengar kata Hamas, maka yang terbesit pertama kali dipikiran kita adalah Harakat al-Muqawwamatul Islamiyah. Sebuah gerakan pertahanan Islam yang ada di bumi Palestina. Tapi bukan itu yang akan dibahas sekarang. Hamas yang lain, yakni 'Halaqah anak masjid SMUSA magetan'. Mungkin karena ketika itu kita begitu terinspirasi dengan gerakan Hamas yang begitu tegar melawan kekuatan zionis israel akhirnya mencuplik nama Hamas untuk dijadikan jargon atau penambah semangat aktifis rohis kala itu. Setiap tahunnya Hamas '03 (alumni hamas angkatan 2003) mengadakan reuni tahunan khususnya ketika masa liburan lebaran. Pun tidak terkecuali tahun ini, reuni hamas '03 di adakan di salah satu ikhwah kita (ukhti rochma bersama suaminya tentunya) di daerah kendal ngawi. Sebelum hari H undangan jauh jauh hari disebar diberbagai media apakah fb, via SMS/telf, dan YM. ini diharapkan supaya anggota yang hadir bisa banyak sehingga mampu menghadirkan suasana yang meriah dan memperkuat tali silaturahmi dan ukhuwah kita.

"Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan dan keburukan? "sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan adalah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutus tali persaudaraan"(HR. ibnu majah)

Sebenernya meskipun reuni ini dimotori oleh alumnus rohis SMUSA angkatan 2003 tapi kita dengan sangat senang mengundang temen2 sekalian angkatan berapapun untuk ikut serta membangun ukhuwah ini (menyemarakkan reuni tahunan ini), karena tidak jarang yang bertanya "apakah ini hanya untuk alumni rohis saja?? saya kan bukan anggota rohis!!, saya bukan angkatan 2003??" spontan pasti kita jawab "tidak, kita terbuka kok yang penting jelas jumlahnya berapa". sehingga tidak mengagetkan si pemilik rumah jika tiba tiba yang datang sangat banyak.



Hari minggu pagi (H+3) sekitar pukul 10 kita semua kumpul di depan SMUSA magetan untuk selanjutnya bersama sama pergi ke rumah ukhti rochma. Banyak diantara kami yang tidak tahu dimana rumahnya rochma, kecuali hanya sedikit saja. Untuk itulah kita kumpul dulu di depan SMUSA magetan. Ketika itu saya sama ummi datang terlambat karena harus sowan dulu ke rumah mbah di gorang gareng, karena harus menunggu saya, maka sekitar pukul 11 an kurang baru kita bersama sama berangkat ke TKP. Jarak antara SMU dengan rochma ini terbilang cukup jauh karena rumah rochma itu berada di kabupaten ngawi tepatnya kendal,ngawi. Rombongan reuni ini terdiri dari nugroho aan, bang thoyib, muhammad abdul azis, ust gie, royan, asmil ulil, mety, devi rica beserta suami (arifin) dan tentunya saya beserta ummi. Rombongan terus ke utara melewati daerah panekan yang merupakan perbatasan antara kota magetan dengan kota ngawi. Saya jadi ingat dulu saya pernah ke ngawi dalam acara wisata anak anak pramuka ke daerah Jamus (perkebunan teh). Beberapa kali kami harus melewati daerah tanjakan dan jalanan yang menurun. Mengingat jarak antara rumah rochma dengan SMU yang cukup jauh ummi pernah bertanya :

"eh Bi..kenapa ya dulu rochma tidak bersekolah saja di SMU ngawi saja, kenapa harus ke SMU di magetan??
Padahal kan jaraknya lebih jauh ke magetan ", lanjutnya.
"hemm ya mungkin jika tidak bersekolah di magetan tidak akan ketemu Pras mi!! he he", jawabku.
(red :Pras alias suaminya rochma).

Setelah tiba di daerah kendal rombongan kamipun harus menelepon rochma karena memang tidak ada yang tahu secara persis tempatnya. Akhirnya setelah bertanya diketahui bahwa jalan masuknya adalah jalan makadaman alias jalanan berbatu yang belum diaspal. Di kanan kiri terlihat pohon jati yang sangat rimbun...wih ada juga kampung di tengah hutan seperti ini, wah bisa bisa kalau malam hari ada macan tutul yang keluar he he .. Beberpa saat kemudian kami serombonganpun tiba dirumah tempat reuni, orang tua empunya rumah pun sudah menyambut di depan rumah. Kalau dipikir pikir sebenarnya ada banyak ihwah yang tidak datang dalam reuni ini karena alasan pribadi masing masing. Padahal kalau semuanya datang insyaAllah bakal rame banget karena ada beberapa yang sudah menikah juga pun ada yang sudah punya jundi. Seperti novita, hari, mayang, agnes, fikya, setyo, nasihah, peni, ani, rini, dan masih banyak lagi. Sebenernya acara reuni ini terbilang santai tapi serius, ada acara guyonan, ada juga yang membahas mengenai perkembangan ihwah SMU di magetan, apakah ada permasalahan yang perlu dibantu oleh alumni misal mengenai biaya sekolah selepas lulus SMU, ataupun biaya sekolah di SMU itu sendiri. Seperti diketahui sekarang SPP SMU 1 Magetan terbilang sangat mahal, karena untuk 1 bulannya 100 ribu. Bayangkan yang jaman saya dulu yang hanya 19 ribu rupiah saja. Dan insyaAllah alumni yang sudah bekerja di luaran sana, bisa sedikit membantu meskipun sedikit, tapi itu akan sangat membantu permasalahan di magetan sini. 

Dan berikut dokumentasi foto foto acara reuni Hamas 2003 ...
we love u all coz Allah..
semoga dokumentasi ini sebagai obat rindu bagi temen2 yang tidak sempat dateng ke acara tersebut. 


ini kalau ustad gie (tengah) lagi bercanda dengan aan (kiri) ma azis (kanan)..


terlihat 2 orang paling kiri adalah akh arifin (suami ukhti devi) dan akh pras (suami ukhti rochma).. 2 anggota baru hamas 03..


nah kalau ini tumben penulis (baju putih) lagi anteng diem (soale ngerti nek arep difoto...)


seperti biasa 3 serangkai (bujangan) ini selalu saja terperdaya oleh banyolan bang thoyib..


pun tidak terkecuali 3 serangkai (bapak bapak) yang ini...he he tapi keliahatan cukup anteng...


tidak ketinggalan kebersamaan para ibu pun diabadikan..


ini kalau semua ikhwan dikumpulkan jadi satu...(semoga kebersamaan ini tetap terjaga..)

dan terakhir kami hanya bisa berdoa : 

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan. 

Rabu, 08 September 2010

0 Beginilah Idul Fitri di kampungku, bagaimana di kampungmu??

Bagi masyarakat muslim di Indonesia, memang perayaan Hari Raya Idul Fitri akan selalu memiliki cerita yang sangat berbeda. Berbeda jika dibandingkan dengan perayaan serupa di negara-negara muslim yang lainnya. Karakter bangsa Indonesia yang memang ramah, menjadikan setiap cerita di hari raya akan selalu menjadi kenangan yang tidak mudah untuk dilupakan. Terutama untuk mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Lebaran di pedesaan akan menjadi acara silaturahim yang begitu ramainya karena melibatkan satu warga kampung. Pun juga itu terjadi di daerah saya di Magetan. Sebuah kampung kecil yang terletak di kota Magetan. Ngomong-ngomong pada tahu ndak itu kota Magetan? Mumpung ini hari mendekati lebaran, maka saya tergelitik untuk sedikit bercerita bagaimana hiruk pikuknya acara lebaran di kampung saya.


Saya masih teringat jelas dulu sewaktu saya masih kecil, bagaimana acara lebaran selalu identik dengan semua hal yang baru. Baju baru, celana baru, dan juga sepatu baru. Yah, semua hal yang baru, asal jangan istri baru saja :). Kita anak-anak kecil waktu itu selalu berlomba--lomba untuk memakai pakaian baru. H-2 sebelum lebaran selalu mengusahakan untuk hunting pakaian di pasar baru dan mall di Madiun. Kalau tidak memakai pakaian baru, maka kita akan menjadi bahan ledekan saudara-saudara yang lainnya. Yah, namanya juga anak-anak, belum mengerti betul apa itu esensi berhari raya lebaran. 

Kalau dahulu ketika lebaran, acara salam-salaman selalu menjadi ajang yang sulit dilupakan. Salam-salaman yang melibatkan seluruh warga kampung. Bahkan saking ramainya, salam-salaman bisa dilakukan di tengah-tengah jalan. Entah kenapa saat itu bisa ramai begitu ya?. Namun, kalau sekarang ini, ya lumayan rame tetapi tetap tidak seramai dulu. Meski di kampung saya ada sekitar 21 rumah, kita akan mendatangi satu per satu rumah mereka dengan tujuan biar dapat uang lebaran. Semakin banyak rumah yang kita kunjungi, maka akan semakin banyak juga uang yang kita peroleh. Ini berdasarkan prinsip teori probabilitas. Terlebih kalau kita terlihat masih kecil. Ya sekitar umur 5 sampai 6 tahun (lebih mantab lagi kalau umur masih balita) itu sangat manjur membuat pemilik rumah merogoh koceknya. 

Tradisi lebaran di kampung saya juga dimeriahkan dengan petasan. Tidak seperti sekarang ini yang sudah dilarang sama polisi. Mungkin karena banyaknya teroris sekarang-sekarang ini. Dahulu petasan selalu menjadi barang wajib bagi warga kampung kami untuk membuat suasana lebaran menjadi lebih meriah. Bahkan pernah dulu itu ukuran petasan ada yang  sampai sebesar satu ember. Kalau meledak akan membuat satu kampung heboh semua. Pernah juga dulu saya bermain petasan yang ukurannya lebih kecil,  dan ternyata meledak di tangan. Alhamdulillah untungnya karena ukuran petasannya kecil, sehingga tidak membahayakan tangan saya. Sejak saat itu, saya jadi kapok bermain petasan. 

Selain petasan, sebenaranya masih banyak tradisi yang mengiringi lebaran. Yakni bermain balon terbang. Balon terbang ini terbuat dari plastik dimana bagian bawahnya diberi asap supaya akibat tekanan udara panas bisa bergerak keatas. Balon-balon yang diterbangkan oleh warga kampung lumayan bagus-bagus. Selain kampung kami, ada pula kampung lain yang juga merayakan lebaran dengan menerbangkan balon udara. Dan jika ada balon udara dari kampung tetangga kehabisan uap panasnya, maka balon udara yang turun itu akan menjadi rebutan anak-anak kampung kami. Mereka berlarian memperebutkan balon udara itu. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat meriah dan menyenangkan. 

Yah, hiruk pikuk seperti ini membuat suasana kampung menjadi lebih hidup. Para tetangga sering keluar rumah untuk melihat kemeriahan balon terbang dan petasan. Hal ini membuat keakraban dengan tetangga menjadi lebih terasa. Namun rupanya sekarang, acara-acara seperti itu sudah sangat berkurang. Untuk masalah petasan, memang saya pribadi agak kurang menyetujuinya. Namun untuk masalah balon terbang, mungkin anak-anak sekarang saja yang mungkin kurang kreatif. Ya maklumlah, kalau dulu meski bukan di hari lebaran saja permainan anak-anak bisa seabreg abreg banyaknya. Banyak sekali permainan yang bisa dilakukan. Mulai dari kasti, betengan, main kartu, main pembungkus rokok, kelereng, adu karet, dan masih banyak lagi.

Yah, begitulah suasana Idul Fitri di kampung saya. Bagaimana dengan suasana Idul Fitri kampungmu kawan?

Senin, 30 Agustus 2010

2 Belajar Masak : Dadar Jagung dan Tumis Sawi

Sudah lama sebenarnya saya ingin bisa masak sendiri, terlebih klo melihat acara masak di TV kayaknya asik. Apalagi klo melihat film china yang lomba masak gitu..wuih keren,,. Sampai detik ini paling saya bisanya masak mie rebus, nasi goreng , sama rebus air deh..hik hik.. Alhamdulillah kemarin awal puasa ummi lagi liburan ke bandung selama seminggu, maka tak pelak lagi suruh ngajarin masak dikit dikit aja. Hemm pengen masak apa ya...ayam goreng ipin...dadar jagung....sayur bayam popeye. sama tumis sawi hemmm enakkk.

Kemarin hari selasa saya diajarin gimana memasak tumis sawi sama bikin dadar jagung. Kalau bikin tumis sawi berikut :

Adalah langkah langkahnya :
1. persiapkan bahan bahannya yaitu sayur sawi yang sudah di bersihkan, gula, garam, bawang putih dan bawang merah
2. sayur sawi kemudian dipotong kecil kecil sesuai selera dan dibersihkan dengan air yang mengalir.
3. tumis bawang merah dan bawang putih yang sudah diiris tipis dengan minyak yang sedikit.
4. setelah tumisan berbau harum kemudian masukkan garam sedikit aja, dan garam pucuk sendok teh. Kemudian aduk lagi hingga merata.
5. setelah itu masukkan sayur sawi yang sudah dibersihkan tadi. kemudian aduk lagi dan tunggu beberapa menit sampai sayur terlihat agak layu.
6. kemudian masukkan kecap sesuai selera, dan jangan lupa tambahkan penyedap rasa royc* supaya masakan lebih nikmat dan lezat..
selesai deh,..mudah kan.he he

Nah masakan kedua adalah dadar jagung, ini juga tidaklah sulit. pertama persiapkan bahan bahannya yakni sebagai berikut
-jagung mudah yang bisa dibeli di pasar2 atau di sup*ri*do (yang ini lebih terjamin kualitasnya).
-telur 2 butir
-tepung terigu
-bawang putih
-garam
-merica bubuk
-penyedap rasa

nah caranya adalah
1. pertama pisahkan jagung dari batangnya.
2. masukkan ke dalam 'lemper' untuk kita tumbuk sampai halus, cuma jangan terlalu halus nanti bisa tidak enak atau rasa jagungnya hilang
3. setelah jadi halus masukkan bawang putih dan kita lumatkan juga menjadi satu
4. masukkan garam sedikit saja
5. masukkan telor kemudian kita kocok sampai menyatu semuanya
6. supaya tidak terlalu encer masukkan juga tepung terigu satu sendok makan
7. campurkan juga merica bubuk untuk menguatkan rasa pedasnya
8. jangan lupa tambahkan penyedap royc*

udah deh tinggal digoreng saja dan menjadi seperti ini
jreng jreng...

Senin, 26 Juli 2010

1 Risalah Doeloer Pitoe

Alhamdulillah ada 2 hajad besar yang telah dilakukan oleh sohib sohib saya minggu kemarin, hajad besar yang merupakan sunnah Rosulullah kita yang mulia yakni pernikahan. Dua sohib saya itu adalah Tri susilowati (eks rekan di pramuka) dan Heru Setiawan (salah satu anggota 'doeloer pitoe'). Saya doakan semoga kalian yang telah mengambil jalan mulia ini selalu dalam keadaan yang penuh rahmat oleh Allah SWT dan menjadikan keluarga kalian keluarga yang sakinah mawadah warahmah dan melahirkan generasi-generasi syuhada yang membela agama Allah. Khususnya untuk Heru yang 'afwan ane ga bisa datang' karena memang keadaan tidak memungkinkan, tapi insyaAllah doa-ku telah datang untuk menguatkanmu.



Nah ada kata yang agak aneh yang barusan saya ungkapin diawal tadi yakni kata 'doeloer pitoe', yups..kata yang hanya kami anggota 'doeloer pitoe' yang bisa memahaminya. Sejenak pikiran saya jadi terbang menerawang jauh untuk kembali mengingat kisah kisah 'indah dan lucu' dulu waktu di SMU dulu. Waktu itu semester awal kelas 1 SMU yang memang sudah menjadi kewajiban untuk mengikuti kegiatan extrakurikuler yang bernama pramuka.

Pramuka, yups kegiatan yang bagiku awalnya sangat membosankan dan sedikit 'menakutkan' karena terbayang bagaimana kakak kelas 2 dengan kesenioritasannya terkesan mengerjai anak anak kelas satu yang masih lugu. Masih teringat jelas dulu kegiatan pramuka diadakan tiap hari jumat siang jam 1 setelah menunaikan sholat jumat. Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan yang sangat membosankan kemudian dilanjutkan dengan latihan baris berbaris (LBB). Sebelum acara upacara terlihat kakak kakak senior sudah siap berbaris rapi dengan memakai tanda 'BANTARA' di kedua pundaknya menandakan adanya hak yang mutlak untuk 'mendidik' junior kelas 1. Karena masih lugu kami siswa kelas satu berlarian pontang panting menuju barisan yang sudah disediakan oleh kakak senior.

Namanya masih baru maka sudah menjadi hal yang wajar barisan kami tidak serapi kakak kakak senior, alhasil suara keras terdengar dari barisan kakak-kakak senior berteriak menggertak kami supaya membenahi barisan kami.

"Woooiii..bisa baris ga tuh??!!!" suara keras kakak senior datang dari belakang.
"kalau ga bisa baris push up 25 kali semuaaaaa!!!" suara lain datang menambah kengerian kami.

keringat dingin membasahi pipi kami tidak membayangkan kegiatan pramuka baru awal aja sudah seperti ini, apalagi jika 1 tahun????!!!! , 'enakkan tidur dirumah' pikir kami. Tapi kami tidak bisa berbuat apa apa karena kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang jika kami tidak
mengikutinya maka terancam tidak naik kelas.

Yah,,begitulah suasana suasana yang kami rasakan ketika masih menjadi 'objek' pramuka waktu itu. Minggu demi minggu kami jalanin dengan rasa males untuk ikut pramuka, yang penting datang mengikuti kegiatan ini untuk memenuhi absen minimal yang disyaratkan oleh pihak sekolah. Hingga pada akhirnya ada pengumuman dari dari pihak senior bahwa akan diadakan kegiatan 'Pembantaraan' bagi murid murid kelas 1 dan sifatnya tidak wajib alias sukarela. Terbesit pikiranku ketika itu 'ah males ah paling juga nanti dibentak bentak dan dikerjain ama senior, mending enakan tidur di rumah. Kemudian mulailah senior melakukan propanganda pembujukan kepada junior untuk mengikuti kegiatan ini.


Kira-kira kalau saya rangkum ada beberapa point yang membuat kami agak ragu jika tidak mengikuti kegiatan ini :
1. jika jadi bantara maka enak nanti bisa 'balas dendam' pada adik adik kelas 1 musim depan.
2. terlihat jelas kakak kakak yang menjadi bantara lebih dikagumi dalam kegiatan sehari hari di sekolah dan sering menjadi objek pembicaraan siswa kelas 1. Meskipun kadang tema pembicaraan tidak semuanya tema yang positif he he..
3. jika menjadi bantara maka akan lebih dekat dengan guru2 khususnya guru2 pembina pramuka.
4. jika menjadi bantara maka akan menjadi lebih disiplin... (klo ini alasan yang agak kurang populer )
5. jika menjadi bantara bisa merayu cewek-cewek kelas 1 yang masih lugu...astagfirullah tapi memang begitulah pikiran pikiran kami saat itu he he...

Saat itu sebenarnya aku agak kurang berminat ikut pembantaraan, tapi temen2 deketku bernama Sumali, Andra, Rokib, Heru, Eko pur, Eko Pras sepakat untuk ikut. Maka akhirnyapun aku terpaksa ikut dengan alasan persahabatan.Bahkan beberapa orang temen yang saya sebut tadi mengatakan jika ada senior yang memang keterlaluan mengerjai kita maka akan kita ajak berkelahi aja..he he. Dan nama nama yang saya sebutkan diatas itulah awal mula keluarga tujuh (7 anggota keluarga) atau biasa orang jawa bilang dulur pitu (diplesetkan doelor pitoe dalam ejaan lama) terbentuk. Kemudian sudah kami bayangkan sebelumnya inilah puncak kekejaman dan keusilan senior dalam mengerjai juniornya, kami bertujuhpun berada dalam satu tenda yang sama dan mendeklarasikan berdirinya 'dulur pitu'... dalam pembantaraan ini senang bersama susah juga ditanggung bersama.

Acara pembantaraan kami jalanin dalam suka dan duka, ada sukanya yang 10%...tapi dukanya 90% he he...Setelah melawati kegiatan yang melelahkan ini akhirnya kamipun dinobatkan untuk menjadi Bantara..alhamdulillah. karena perjuangan yang melelahkan inipun kami bertekad tidak setengah2 untuk menjadi Bantara. Kalau bisa nanti anggota dulur pitu harus salah satunya menjadi 'Ketua Pramuka'. dan kemudian cita cita kami terwujud bahwa diantara 7 anggota dulur pitu itu semuanya menjadi 'dedengkot' pramuka.

Rokib : menjadi ketua pramuka
Andra : menjadi anggota dewan kehormatan
Eko Pras : menjadi ketua seksi kegiatan
Aku : sekretaris pramuka ...he he kerjaannya nulis2..
Eko Pur : mejadi anggota dewan kehormatan
Heru : mejadi anggota dewan kehormatan.
sumali : dengan pilihannya sendiri untuk menjadi anggota biasa untuk mensupport kami.

Kami menjalankan roda kegiatan kepramukaan dengan semangat dan sungguh sungguh..., dan dengan melewati begitu banyak kegiatan persaudaraan kami menjadi sangat erat. Dibawah kepempinan Robib pramuka periode itu berhasil mendapatkan begitu banyak kejuaraan tingkat kabupaten maupun propinsi.

Sungguh indah dan aku menjadi tersenyum senyum sendiri mengenang semua kejadian itu, dan insyaAllah ini akan menjadi bagian dalam sejarah kehidupan seorang fifin nugroho. Dan tidak aku sangka bahwa kembali kami (dulur pitoe) dipertemukan lagi oleh Allah dalam acara pernikahan Tri Susilowati pekan kemarin. Subhanallah sekarang Sumali semakin gendut dan Eko Pras (semakin item aja, afwan he he). Ya Allah semoga ke depan kami (doelor pitoe) lebih diikatkan oleh tali persaudaraan yang lebih kekal dan lebih dalam, yakni persaudaraan yang didasarkan pada tali agama Allah...iman..dan juga islam..amiin.

Note : Tulisan ini bukan untuk mengungkapkan kejelekan kegiatan pramuka, tapi lebih mengungkapkan sisi pandang siswa kelas 1 terhadap kegiatan pramuka yang semua pandangan itu mungkin akan menjadi sangat berbeda ketika mereka sudah menjadi seorang senior 'Bantara'

Jumat, 09 Juli 2010

2 Sebuah Kebersamaan

Wah, sudah lama tidak meng-update blog coffee break ini lagi. Namun kali ini saya ingin mengawali mengaktifkan kembali aktifitas menulis di blog. Menulis di blog telah menjadi bagian dari hidupku. Kali ini sangat ingin share tentang acara di kantor beberapa minggu kemarin.  Sebuah acara kebersamaan dalam acara makan-makan bersama. Kali ini saya akan meng-upload beberapa foto acara "kebersamaan keluarga XIRKA " di salah satu rumah makan di bandung beberapa minggu kemarin.

Yups, sudah menjadi kebiasaan bagi kami di Versatile Silicon dulunya dan sekarang di XIRKA untuk mempererat hubungan antar engineer sehingga terciptalah hubungan yang baik entah itu di dalam kantor (hubungan kerja) ataupun di luar kantor. Nah, kepengen tahu kan acaranya seperti apa? Nah inilah foto2 acara tersebut...

foto kebersamaan

nih imam akimaya lagi ngoceh ga jelas...(berdasar unlimited repository kaskus yang terekam baik di otak untuk siap di panggil setiap saat)

foto kebersamaan 1

nah kalau ini si empunya blog lagi nampang....nyam nyam..

foto-foto kebersamaan

kalau ini ibu ibu pada makan... ngomongin arisan ga ya???



nah direktur kami pak Trio lagi bercanda dengan beberapa engineer mendobrak batas kerenggangan antara atasan dan bawahan...(wuih...bahasanya..mendobrak batas...he he)..

foto kebersamaan 3

kalau ini pak bos manager iput lagi mencoba menyemarakkan suasana...



kalau ini mas ismed kepala kantor lagi menaikkan semangat engineer...SEMANGAT!!



kalau ini gaya khas manajer iput berorasi....!!!



norma, febri, aku, mas muri dan muluk pun antusias mendengar orasinya iput..
oke ..enjoy the pictures..

Sabtu, 28 November 2009

7 Iseng tenannn..

Foto iseng dibawah ini (maaf, terpaksa sudah saya hapus), saya ambil dari facebook salah satu teman SMU. Saya rada lupa-lupa ingat dalam rangka apa kejadian di foto itu berlangsung. Kalau tidak salah, acara itu adalah sebuah acara reuni yang diadakan oleh alumni rohis SMU angkatan masuk 2000. Yah, setiap tahun memang alumnus rohis SMU 1 magetan selalu mengadakan reuni atau ajang silaturahmi untuk kembali mengenang dan mengetahui bagaimana kondisi masing-masing ikhwah yang pastinya sudah lama tidak bertemu untuk saling sapa.

Ada beberapa ikhwah yang sudah bekerja, ada pula yang masih kuliah atau meneruskan jenjang pendidikan strata 2. Ada ikhwah yang sudah menikah, ada pula yang masih jomblo. Bahkan ada beberapa diantara mereka yang sudah memiliki jundi juga. Yang jelas foto itu diambil ketika saya masih belum menikah. Dalam artian acara itu berlangsung sekitar 1-2 tahun yang lalu.

Iseng Tenan!!!... itulah kata yang tepat bagi pengupload foto di atas. Cerita konyol versi FB teman saya itu bahwa istri saya, satu satunya akhwat di foto diatas sedang merenungi sebuah pilihan untuk mencari pendamping hidup untuk memilih dari salah satu ikhwan di foto itu. Wah....PARAHHHH....mana mungkin!!! .

Sebenarnya tulisan ini tidak bisa diartikan aku marah kepada teman saya itu. Sebut saja teman saya itu bernama May. Foto ini malah membuat saya jadi terkenang. 

Senin, 16 November 2009

6 Bersyukur Di tengah Cobaan

Setelah lama blog coffee ini tidak diupdate, akhir-akhir ini saya mulai berminat lagi untuk blogging. Sebagai aktivitas untuk aktualisasi pikiran atau pengalaman yang selama ini mungkin terbuang sia sia oleh waktu. Jadi tidak ada salahnya ditulis menjadi kisah yang mungkin bisa menginspirasi temen-temen semua. Inspirasi yang semoga memberi segelintir manfaat. Inspirasi akan sebuah nikmat Allah yang sebenarnya bagi kebanyakan orang terkesan biasa saja, tapi bagi sebagian orang (khususnya saya dan istri) kesannya jadi berbeda. Sebuah pengalaman berdurasi pendek terangkum dalam cerpen naratif berikut semoga bisa menginspirasi. Setidaknya menyadarkan kita bahwa begitu banyak nikmat Allah yang harus di syukuri.

# Jumat 13 Nov 2009 Ba'da Jumat-an
Suara dering sms ponselku tiba-tiba merusak keheningan suasana saat itu disaat rekan rekan kantor yang lain terlihat berpikir keras memelototi hamparan sintak-sintak program simulasi di komputer masing masing. 

"Siapa yang sms ya?" (gumamku sambil mulai membuka sms tsb). 

Ternyata sms dari istri yang isinya memberitahukan bahwa dia ingin pergi ke Bandung malam ini juga. Sunguh betapa terkejutnya diri ini mengetahui kabar mendadak seperti ini. Setelah diselidiki lebih lanjut, rupanya Sabtu ini dia libur dan ingin main ke Bandung. Baguslah pikirku.

Memang membina hubungan long distance seperti ini, membuat kami harus extra keras mengisi kantong-kantong kesabaran. Tak hanya kesabaran namun juga kantong uang.  Selesai membalas sms, saya kembali melanjutkan beberapa pekerjaan kantor yang masih menumpuk . Pekerjaan yang akhir akhir ini membuat kadar stress semakin tinggi. Mungkin alasan inilah yang tertangkap oleh feeling seorang istri untuk sebuah dukungan semangat. Dukungan semangat yang tentunya tidak hanya sekedar lewat telfon. 

Ada kebiasaan unik ketika saya akan ketemu dengan istri. Malam hari sebelum ketemu sunggun menjadi malam yang sangat panjang. Rasanya tidak bisa tidur. Ingin malam ini segera cepet berlalu sehingga segera bertemu istri di keesokan harinya. Dan malam ini pun tak jauh beda. Benar-benar tidak bisa tidur (sering kali terbangun ). Berulang kali membayangkan dia sudah sampai mana. Mungkin sudah sampai Jogja. Yah begitulah malam itu berlalu dengan kegelisahan akan lambatnya waktu berjalan. 


# Sabtu 14 Nov 2009 
Rupanya Allah masih memberikan umur panjang ketika di subuh hari mata ini masih bisa terbuka, setelah menunaikan sholat subuh, bersiap siap untuk menjemput istri di stasiun. Alhamdulillah istri sampai dengan selamat. Ini juga nikmat yang harus disyukuri. Ada satu hal yang harus diyakini bahwa setiap apa yang terjadi pada diri manusia itu adalah yang terbaik. 

Pertemuan dengan istri ini pun juga terasa subhanallah. Intensitas ketemuan yang sangat jarang, membuat setiap pertemuan memiliki kesan yang lain. Rasanya sungguh seperti pengantin baru. Dua hari istri di bandung harus di maksimalkan. Saya harus bisa membuat dia merasa bahagia. 

Bermanja dan bergumul dengan buku adalah hobi istriku. Makanya hari itu rencananya kami berencana pergi ke Togamas untuk melihat buku buku yang baru terbit dan best seller yang tentunya belum terbeli. Ada satu judul buku yang sudah menjadi incaran kami, buku berjudul "Negeri 5 Menara" karangan A Fuadi setelah melihat resensi buku ini di jawa Pos minggu sebelumnya. Aku pun tidak ketinggalan, ada satu penulis (mungkin tidak juga tepat disebut penulis) yang tulisan tulisannya luar biasa. Aku menyebutnya sebagai pemikir besar , dialah Anis Matta. 

Sebenarnya maksud hati ingin membeli buku yang judulnya mencari pahlawan Indonesia atau menikmati demokrasi, ternyata dapatnya "8 mata air kecermelangan" but it's ok. Setelah mendapatkan buku-buku yang diincar kamipun segera pulang dan menikmati makan malam. 

# Minggu 15 Nov 2009
Sudah lama saya tidak berolahraga di sabuga. Dan kali inipun tidak saya sia-siakan mengajak istri lari pagi di sabuga. Sungguh tidak menyangka, ternyata Sabuga sudah seperti pasar dadakan aja. Orangnya sangat banyak. Namun yang membuat istri senang adalah terdapatnya perpustakaan daerah digelar disitu. Eh, bukannya ikut saya lari keliling lapangan, malah  duduk manis sambil membaca buku. 

Selesai mengitari lapangan sabuga 5 lap, akhirnya saya ajak istri jalan mengitari lapangan juga. Wew, peluh keringat sudah membasahi baju yang kami kenakan. Setelah selesai, kami pun bergegas pergi ke Simpang untuk mencari sarapan. Ada nasi uduk, lontong sayur, kupat tahu, dan nasi kuning. Sebuah pilihan yang sulit. Kami akhirnya memilih kupat tahu. 

Waktu terus berjalan dan tak ada yang bisa menghentikan waktu-waktu bersama kami ini. Waktu berjalan begitu cepatnya, sampai-sampai istri bilang :

"mas kok tadi barusan lari di Sabuga kok sekarang dah jam 5 sore? tanya istriku dengan mimik sedih.

"Iya sayang, gapapa kan nanti bakal bertemu lagi!!" jawab saya untuk membesarkan hatinya. Tentu sambil mengelus elus kepalanya dan mencium keningnya.

Terasa menyenangkan sekali melakukan segala sesuatu bersama orang yang kita cintai. Ya Allah tiada yang lebih tahu yang terbaik bagi manusia lemah ini selain Engkau. Memang banyak sekali nikmat yang harus kita syukuri di tengah banyak juga cobaan yang tentu saja harus dihadapi dengan sabar. 

Jumat, 28 Agustus 2009

2 Sahur Cara Gue

Ada yang berbeda pada waktu sahur malam tadi. Biasanya sih kalau sahur makannya pasti beli di warung. Tapi kalau terus-terusan beli di luar, jadinya malah tidak asik dan cenderung bosan. Pukul 03.00 dini hari tadi saya sudah bangun. Dengan sedikit paksaan akhirnya mulai kuraih kesadaran penuh untuk segera melakukan aktifitas sahur. Saya lihat di meja sudah tersedia beberapa butir telur yang saya beli beberapa hari yang lalu. Juga di dinding tergantung 'tas kresek' yang berisi tiga bungkus mie instans.


Wah, kok terlihatnya mie 'sedap'?. Hemm mulai berpikir, tik.. tik.. mau buat apa ya? kalau memasak mie di pagi-pagi buta begini pasti perut saya tidak akan tahan. Beberapa saat kemudian teringat ketika waktu pulang kampung di Magetan.  Istriku pernah membuatkan masakan 'Omlet'. Baiklah kali ini saatnya mempraktekkan kemampuan tersembunyi dalam membuat omlet. 

Saya pun  bergegas menuju dapur dengan membawa satu bungkus mie instan dan dua butir telur. Sebenarnya untuk membuat omlet ini sangat mudah. Baiklah teman-teman, berikut saya akan berbagi cara gue bikin omlet tadi malem. 

1. Siapkan bahan bahannya, yakni mie instan dan telur.

2. Kremes dulu mie biar agak halus kemudian masukkan ke dalam air mendidih sampai lembut. 

3. Sambil menunggu mie matang, siapkan dahulu bumbu mienya kemudian campurkan dengan dua telur tadi ke dalam adonan. Kocok hingga bersatu

4. Setelah mienya sudah matang, masukkan mie tadi ke dalam adonan dan kocok lagi adonan yang ditambah mie tadi hingga membaur. 

5. Kemudian siapkan wajan berisi minyak untuk proses penggorengan omlet. Harus hati-hati ketika memasukkan adonan tadi karena jika langsung dimasukkan saja tanpa ada triknya , maka omlet itu akan hancur  dan tidak bisa menyatu.

6. Bolak-balik omlet tadi agar tidak gosong. Jika satu sisinya udah terlihat garing, maka langsung balik. 

7. Jangan kuatir jika penampakan luarnya terlihat sedikit gosong. Karena sebenarnya di dalamnya omlet tadi, tekstur adonan sangatlah lembut ^_^.

Dan akhirnya jreng...jreng.... jadilah..

Omlet

Nah supaya nanti dalam menjalankan ibadah shaum ini lebih segar dan tidak loyo, jangan ketinggalan minum susu..^_^

Omlet dan Susu

Subhanallah, sahur yang sederhana tapi lumayan bikin perut kuenyang.

Sabtu, 25 Juli 2009

4 Pernikahanku yang ke-2


Menikah adalah sebuah ikatan perjanjian suci antara dua manusia yang berlainan jenis. Selain untuk menggenapkan separuh dien, juga sebagai usaha untuk menjaga keberlangsungan keturunan. Sungguh siapa yang tidak ingin menikah? pasti semuanya ingin kan! Yup meski saya sudah  melakukan 'aqad' nikah bulan desember yang lalu, tapi tanggal 2 juli kemarin saya menikah lagi. Wah poligami donk!. 

Tidak, tidak poligami kok. Masih menikah dengan istri yang sama. Acara ini biasa disebut dengan ngunduh mantu. Atau bisa disebut dengan istilah 'boyongan', dalam artian pihak keluarga istri menyerahkan sepenuhnya anak perempuannya untuk dibawa ke pihak keluarga laki-laki. Kalau saya pikir aneh juga sih, sudah menjadi ketentuan jika mempelai pria sudah mengikrarkan 'aqad/perjaanjian suci dengan wali nikah mempelai wanita' maka dalam hal ini mempelai wanita sudah menjadi 'hak dan tangggung jawab' penuh mempelai pria / suaminya ^_^.

Tapi memang seperti itulah budaya Jawa. Kadang kita sudah sebegitunya menjelaskan kepada orang tua untuk tidak perlu diadakan acara-acara seperti itu. Tapi sebagai anak yang berbakti, juga juga harus menghargai orang tua, selama didalamnya tidak ada unsur kesyirikan. 

Saya dan istri mengganggap acara ini sebagai ajang untuk bertemu dengan saudara/keluarga jauh yang mungkin jarang ketemu. Dan dengan acara seperti inilah mereka insyaAllah pasti datang. Ajang untuk menjalin kembali kerekatan hubungan saudara jauh yang mungkin meski dalam acara "lebaran" belum tentu bisa datang dan bertemu.

Acara dimulai pukul 10.00 WIB, para tamu pun banyak yang sudah berdatangan. Sesekali pandangan menyapu seluruh hadirin yang datang, untuk mengecek beberapa temen yang datang. Akhirnya mata ini menemukan salah seorang sahabat waktu SMU yakni Joni Krisbiyanto. Kemudian Angga salah temen SD pun juga terlihat hadir. Memang kali ini tidak semua teman-teman yang datang. Kebanyakan dari mereka sudah datang ketika walimatul ursy Desember silam. 

Selasa, 28 April 2009

6 2 days for 2 weeks


Jumat 24 April 2009
Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB, tapi laporan weekly belum juga dibuat. Membuat adrenalin bekerja ekstra untuk menyelesaikan menulis laporan yang belum kelar. Yah, hari ini waktunya harus pulang ke magetan, karena sudah 2 minggu meninggalkan istri di kampung halaman. Memang beginilah keadaannya. Lokasi amanah bekerja yang 'jauh' satu sama lain, memaksa minimal saya dan istriku harus ketemu 2 minggu sekali.

Krik.. krik.. beberapa menit kemudian, akhirnya kelar juga nulis laporannya. Dengan penuh semangat, segera saya membereskan meja kerja dan segera mencari angkot "cisitu-tegalega".  Di perjalanan menuju stasiun, sesekali saya lirik jam ditangan untuk memastikan jangan sampai ketinggalan kereta.


Setelah sholat magrib dan isya di masjid stasiun dengan di-qashar, tepat pukul 19.00 kereta api yang saya tumpangi meluncur menuju ke arah surabaya. Meski kereta sudah jalan, tetep saja mata ini tidak mengantuk juga. Terpaksa akhirnya baca-baca buku: "master C++ by Budi Raharjo". Perlu diketahui bahwa tips untuk segera mengantuk adalah membaca buku yang berat-berat. Saya jamin deh, bakal mengantuk dalam sekian menit. 

* Sabtu 25 April 2009
Sekitar pukul 05.30 WIB, kereta yang saya tumpangi sudah sampai di stasiun Madiun. Suasana begitu berbeda ketika kaki pertama menginjakkan di bumi Madiun. Memang daerah paling indah itu adalah daerah ketika masa kecil kita habiskan dulu. Saya menyapu pandangan ke arah beberapa orang ingin menawarkan jasa ojek ataupun taksi. Beberapa saat kemudian bibir ini tak kuasa menahan senyuman, ketika ada salah satu di antara kerumunan orang-orang tadi terlihat satu wanita berkerudung lebar berwarna hitam sambil tersenyum manis ke arah saya. Yah dia adalah istri tercinta..

Hari ini hari sabtu, tentunya ini masih merupakan hari kerja bagi istriku yang menjadi guru di SDN Rejosari Kawedanan Magetan. Pukul 06.20 kami sudah sampai di rumah untuk segera bersiap-siap sarapan dan mengantarkan istri berangkat bekerja.

Tidak menghilangkan kesempatan waktu bersama dengan istriku, sorenya saya berniat mengajak istri jalan-jalan ke Madiun. Yah bisa dibilang ini namanya pacaran after married . Hari belumlah sore, setelah menjemput istri pulang kerja, saatnya mengantarnya ikut halaqoh. Yah setiap hari sabtu tiap pekannya, istri harus ikut halaqoh. Jadinya rencananya jalan-jalannya menunggu selesainya acara tersebut.

Sekitar pukul 16.00 WIB,  acara istri sudah selesai dan berangkatlah kami menuju ke madiun untuk jalan-jalan mencari suasana romantis. Kami memilih makan di rumah makan masakan Padang. Pasti lezat. Setelah kenyang makan, kami bergegas menuju ke masjid Agung Madiun untuk melakasanakan ibadah sholat magrib. Masjid Agung ini berdekatan dengan alun-alun yang tentu saja ramai oleh banyaknya pedagang. 

* Minggu 26 April 2009 
Jadwal hari minggu menjadi acara yang santai saja. Seharian kami memanfaatkan kebersamaa berada di rumah. Tidak ada acara keluar rumah. Lebih banyak ngobrol dengan keluarga. Memanfaatkan berinteraksi dengan penghuni rumah, karena memang saya tidak setiap hari berada di sisi mereka. Seperti biasa, minggu sore menjadi waktu yang paling tidak mengenakkan bagi kami berdua. Saat-saat yang memisahkan kebersamaan kami. Pukul 20.30 WIB saya harus kembali ke Bandung. Kembali melanjutkan aktifitas mencari sesuap nasi.

Senin, 05 Januari 2009

2 subhanallah 26 des..

Akhirnya setelah pada cerita sebelumnya Perjalanan yang menyenangkan, di akhir kalimat saya menuliskan tentang acara 26 Desember. Maka pada postingan kali ini saya akan menceritakan bagaimana kebahagiaan luar biasa di "26 Desember". 

Subhanallah, Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Rabbi. Itulah yang berulang kali saya ucapkan ke dalam hati ketika seluruh teman, kerabat, dan handai taulan datang di aqad nikah saya tanggal 26 Desember kemarin. Sebuah momen besar dalam hidup saya. Kedatangan teman-teman keluarga besar 'Versatile silicon Bandung', keluarga besar 'E43 elektro ITS', keluarga alumnus 'ikhwan akhwat SMUSA MGT', teman-teman semua yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu benar-benar telah membuat perasaan saya campur aduk penuh dengan haru kebahagiaan.

Cerita kebahagiaan ini berawal dari pukul 6 pagi tanggal 26 Desember 2008. Saat itu saya dan keluarga telah mempersiapkan diri untuk datang ke rumah calon istri untuk melaksanan sebuah perjanjian besar. Perjanjian yang berat. Yah, Ijab Qobul. Sungguh perasaan saya saat itu begitu campur aduk dan gugup sekali. Tapi perasaan itu berangsur-angsur mulai sirna ketika rombongan VS dari Bandung telah mengabarkan bahwa mereka telah tiba di madiun. Ada suasana haru yang menyelimuti. Jauh-jauh dari Bandung untuk datang di pernikahanku menjadi rasa yang tidak mudah diungkapkan. 


Karena mereka tidak tahu lokasi rumah, maka saya harus menjemput mereka. Sekitar pukul 6.30, salah seorang keluarga saya bertolak ke madiun dengan menggunakan mobil panter warna hijau untuk menjemput rombongan VS. Rombongan dari Bandung terdiri dari 10 orang yakni Ade, Mata, Agfa, Anjas, Muluk, Aan, Syafig, Nisa, Riris, dan temennya Nisa aku lupa namanya siapa.


Sekitar pukul 7.30 rombongan VS sudah sampai di rumah. Berbusana serba batik mereka berhasil membuat mentalku 100x lebih siap. Ingin rasanya saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman. Kalian telah membuat mental saya sangat siap ^_^. Setelah beberapa saat ngobrol, makan-makan, dan juga foto-foto, akhirnya kita semua bersiap berangkat menuju ke lokasi.

Tidak sampai 20 menit, rombongan sudah sampai di lokasi acara. Suara nasyid dari sound sistem sayup-sayup memperdengarkan lirik indah tentang cinta dan pernikahan. Membuat debar di dada ini lebih berirama. Keluarga mempelai perempuan-pun menyambut dengan hangat laksana pangeran berkuda loreng pulang dari perang dengan membawa kemenangan.

Acara dimulai sekitar pukul 9 pagi. Dengan khidmad, beberapa acara pembukaan telah selesai dilakukan. Termasuk pengecekan data dari pegawai KUA, tilawah Quran (yang mulai menggetarkan suasana), juga sebuah khotbah nikah yang luar biasa disampaikan oleh Ustadz Sarjo. Tausyiah yang disampaikan ustadz ini benar-benar sangat indah dan menggugah makna. Beberapa kali hati ini terselimuti rasa haru. Kata istri, beliau memang sering memberikan khotbah nikah dalam acara walimahaan. Tak terasa 10 menit lewat, memasuki acara terpenting yaitu aqad nikah. Perjanjian antara calon mertua dengan calon menantu. Perjanjian berat, seberat gunung. Dengan panduan ustadz Sarjo, detik-detiknya pun kian semakin dekat. 


Tiba-tiba saja tangan saya menjadi dingin, saat calon mertua memegang erat tangan. Saya merasa gugup mengucapkannya. Tapi syukur alhamdulillah, semua lancar tanpa ada hambatan berarti. Sekali lagi alhamdulillah. Kini tunai sudah saya mempunyai status baru. Status sebagai seorang suami. Saya telah mempunyai seorang isteri, yang akan menemani perjalanan kehidupan saya. 


Acara berikutnya adalah penyerahan mahar. Dua mahar yang sudah disiapkan, saya serahkan kepada Isteri. Sedangkan mahar yang terakhir, bacaan QS. Ar Rahman akan ditunaikan nanti  ketika acara sudah selesai. 


Satu persatu teman-teman undangan berdatangan. Ada rombongan teman-teman e43 (Elektro angkatan 43) ITS yang berjumlah sekitar 20 orang. Mereka susah payah datang jauh dari surabaya menggunakan 3 mobil. Subhanallah, jazakallah friend!. Ada juga rombongan ikhwan akhwat SMUSA MGT. Dan yang mengejutkan lagi adalah kedatangan Pak Trio (CTO Versatile Silicon) yang datang bersama Yayan dan Thoha. Sungguh, ini semua menjadi momen yang sulit untuk dilupakan. 

Beberapa kali saya mendatangi para undangan untuk menyalami. Ngobrol, cuap-cuap sambil menikmati hidangan yang sudah disediakan. Semua mengucapkan selamat kepada saya  untuk membina biduk rumah tangga sakinah mawadah warohmah. Amin ya Rabb. 


Setelah acara makan, kemudian dialnjutkan dengan acara foto foto. Cekrek, cekrek, sungguh membuat badan ini rasanya capek banget. Ah tapi tidaklah mengapa, ketika semua ini terbayarkan dengan kedatangan seluruh sahabat di acara yang sangat penting ini. 

Sekali lagi, bagi temen-teman yang sudah berkenan hadir, jazakallah khoir atas kedatangannya. Kalian telah menjadikan "hari bersejarahsaya menjadi lebih bermakna ^_^.

Selasa, 04 November 2008

0 Sudah saatnya...

Ehm . . . Mungkin Sudah Saatnya . . . Menikah!!

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”(Q.S. Ar Rum, 30:21)

Di suatu malam, saat hening menyapa. Satu diantara beribu malam sunyi yang kita lalui, mungkin ada suatu malam saat kita bertanya mengapa kasih sayang orang tua terasa tak lagi mencukupi, atau mungkin derai tawa dan canda sahabat karib tak lagi memberi kesegaran hati. Mungkin di saat itu, Allah Swt. tengah mengetuk hati kita, mengingatkan kita bahwa telah tiba waktunya untuk menikah.

Sebuah pernikahan erat kaitannya dengan akad nikah, yaitu sebuah perjanjian yang hanya berlangsung dalam hitungan detik. Namun jangan salah, perjanjian ini merupakan satu dari tiga perjanjian suci yang disebut mitsaqan ghalizan. Perjanjian berat yang tidak mudah tercerai beraikan serta banyak mengandung konsekuensi. Bayangkan, dalam waktu singkat itu telah terjadi penyerahan tanggung jawab dari orang tua kepada seorang laki-laki atas hidup seorang perempuan. Ditambah lagi, perubahan status hukum dari dua orang asing menjadi satu keluarga sebagai sepasang suami istri. Yang berarti pula, seorang wanita telah merelakan dirinya kepada seorang laki-laki untuk memimpin dirinya dalam menjalani sisa waktu di dunia ini. Ehm . . . so sweet .. . ^ _ ^

Pernah aku membaca dalam sebuah artikel tentang pernikahan, menikah adalah sunnah terbaik dari sunnah yang baik. Kemudian menurut Izzatul Jannah (seorang penulis, red), pernikahan ibaratnya sebuah universitas, letaknya di jalan ikhtiar cinta, blok komunikasi, gang sabar, nomor satu. Jadi ketika seseorang menikah, sungguh ia telah menjalankan sebuah sunnah yang disukai nabi. Dengan menikah seseorang telah menyempurnakan separuh dari agamanya.

Namun, pada umumnya orang selalu merasa terbebani dengan masalah finansial. Berbagai kekhawatiran-kekhawatiran tak jelas sering hadir bagai ilusi yang melemahkan kekuatan niat untuk membentuk sebuah bahtera rumah tangga. Padahal sudah sangat jelas, bahwa Allah akan senantiasa memberi pertolongan dan kemudahan bagi orang-orang yang menjalankan perintah-Nya. Janji Allah berupa pertolongan-Nya bagi mereka yang menikah, adalah:

1) ”Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu, yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas(Pemberian-Nya). Lagi Maha Mengetahui. (QS. An Nur:32)

2) ”Ada 3 golongan manusia yang berhak ditolong oleh Allah, yaitu mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka, dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya” (Al Hadist).

Dari kedua janji Allah tersebut, membuat hati semakin yakin bahwa pemberian dan karunia Allah itu sangat luas, dan Allah akan memampukan orang-orang yang menikah.

Yup!!!! Mudah-mudahan berkah dan rahmat Allah selalu tercurah untuk setiap pasangan yang menikah karena ingin menyempurnakan ibadahnya . . . Amin.

”Jodoh itu, seperti kata orang, memang di Tangan Tuhan. Tapiii, kalau tidak diambil-ambil, yaaa di Tangan Tuhan terus” kalimat tersebut merupakan kelakar seorang ustadz, yang ditulis Salim A. Fillah dalam bukunya Nikmatnya Pacaran Setelah Menikah (NPSP). Walau hanya sebuah kata-kata gurauan, namun aku rasa di dalamnya ada motivasi untuk menyegerakannya. Kenapa harus malu, berat, dan takut untuk melaksanakan ibadah (baca:menikah)?? Karena menikah itu menghilangkan dosa dan maksiat. Untuk masalah rezeki, sekali lagi sudah ada yang mengaturnya. Segala kondisi yang menyertai kita, pasti akan ada solusi-solusi yang mengiringinya. Toh, menikah akan membuat kita kaya. Dengan sebaik-baiknya niat, ikhtiar, dan doa . . .sebenarnya menikah itu mudah. Tidak sulit tapi kadang angan dan kekhawatiran kita sendiri yang mempersulitnya. Makanya untuk yang sudah siap untuk apa menunggu dan menunggu . . . Berani untuk membuat keputusan adalah pilihan baik. Niat baik pasti akan selalu mendapat kemudahan-kemudahan dari Allah yang Maha Kaya.

Demikianlah . . .mungkin karena ketukan hati dari Allah, segala perenungan yang mengiringi keinginan, yang membuat diri mulai meretas, meluruskan, dan meneguhkan setangkup niat. Memberi energi berupa kemantapan hati yang menggugurkan keraguan demi keraguan, kekhawatiran demi kekhawatiran, akhirnya dengan Bismillah kuberanikan, bersama doa restu kedua orang tua mengkhitbah ”seorang akhwat”. ”Seseorang” yang insya Allah dapat membantuku, meneguhkan diriku, dan melukis legenda hidup bersamaku . . . amin. (ditulis untuk memotivasi, atas sebuah keputusan besar dalam perjalanan hidupku)

Rabu, 15 Oktober 2008

0 Berhenti Sejenak Saja . . .


Berhenti, sejenak saja. Saat itu, sudah jam tangan menunjukkan pukul 18.00 lewat. Namun,  hujan yang tidak sekedar gerimis masih saja mengguyur, membasahi apapun yang ditemuinya. Sebenarnya saat it adalah hujan di penghujung kemarau, tetapi entahlah kenapa rasanya tak kunjung reda. Ahh, membuat diri ini semakin saja merasa berat untuk meninggalkan kampung halaman tercinta. Sebuah kampung yang biasa saja sebut hidden village di Kabupaten Magetan. Setelah sekitar sepuluh hari pulang ke kampung halaman, karena libur lebaran pastinya juga pasti ada tradisi mudik. Ah.. rasanya belum puas saja diri ini merasakan kehangatan suasana rumah. Tentu sebuah rasa yang tidak akan kudapatkan di kost. Atau mungkin karena saya terlalu lama mengambil cuti lebaran, sehingga membuat saya kalau dalam bahasa Jawa 'owal' untuk berangkat ke kota untuk berkarya.


Mengenang sepuluh hari dirumah, adalah sebuah sketsa-sketsa yang indah dan beraneka rasa. Yah . . . beraneka momen, yang tentunya akan selalu menimbulkan banyak rasa. Rasa yang membuat episode mudik pertama ini begitu berarti. Bertemu dengan keluarga tercinta, orang-orang tersayang, teman-teman seperjuangan. 




Waktu memang selalu membawa perubahan. Setahun yang lalu, ketika bertemu dengan teman-teman rohis SMA disaat reuni Syawal 1428 H. Diantara kami masih banyak yang berstatus 'pengangguran'. Tetapi kini syukur alhamdulillah, bertemu dengan mereka lagi : Aan, Thoyib, Setyo, Hari, Royan, Giyanto, dan juga Azis. Beberapa teman akhwat lebih mengejutkan lagi, karena diantara mereka ada yang sudah menyandang status baru. Status yang menjadi kendaraan untuk mengaktualisasikan hasil belajar sesuai dengan bidang masing-masing. 

Cerita-cerita dan uraian kisah yang mengalir dari setiap orang yang datang dalam acara itu, berhasil membuat diri teradiasi semangat baru. Rutinitas sebuah acara reuni bersama dengan rekan-rekan rohis satu angkatan, memang akan senantiasa disempatkan untuk dilaksanakan.  InsyaAllah juga untuk pelaksanaan di tahun-tahun berikutnya. Ketika kami mungkin akan mempunyai status-status baru. Apakah status sebagai suami, sebagai istri, mungkin abi dan juga ummi ^_^.

Tradisi silaturahmi ketika lebaran tiba, juga membawa kita bertemu dengan keluarga tercinta. Baik dengan tingkat kekerabatannya yang dekat maupun jauh. Bertemu dengan saudara kandung, saudara sepupu. Bertemu dengan keponakan yang dulu masih kecil, kini sudah mulai beranjak remaja ABG. Silaturahmi dengan kakek dan juga nenek yang sudah terlihat semakin renta. Terlihat rambut mereka yang sudah mulai memutih. 

Ehm, memang beginilah sebuah realita. Waktu menjadi terasa semakin cepat. Lebaran tahun ini memang agak lain . Menjadi lebih bermakna dengan situasi yang baru. Juga karena InsyaAllah sudah mulai saya buka pintu untuk mendapat situasi yang lebih baru. Situasi yang akan memberikan tempat dan kesempatan untuk lebih banyak belajar, lebih bersemangat, berusaha, bertanggungjawab, dan punya arti lebih.

Dan pada akhirnya, kereta Turangga tepat pukul 20.40 membawa diri ini meninggalkan stasiun Madiun. Hujan masih saja tetap menyertai. Ada semangat, walau tetap saja ada rasa ’aneh’ di hati yang tidak bisa didefinisikan dengan mudah. Seperti tidak rela meninggalkan semuanya. Rasanya ingin membawa ikut serta. 

Masih teringat kata-kata seseorang yang saat itu baru saja meneleponku. "Yang semangat!!! Berhenti itu boleh, tapi sejenak saja. Karena bergerak itu akan medatangkan keberkahan. Wah, jadi semakin semangat. Yup! Berhenti itu boleh sejenak saja. Potensi kita itu ibarat air. Bila menggenang, maka ia akan berubah warnanya. Bila mengalir, ia akan menyuburkan. Bila bergerak, maka ia akan menghidupkan dan juga memberi kemanfaatan.
 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates