Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^
Tampilkan postingan dengan label definisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label definisi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 September 2012

10 Sahabat Sejati Itu

Orang bilang sahabat itu bukan teman, dan teman juga bukan pula sahabat. Keduanya sejatinya berbeda. Sahabat memiliki tingkat kedekatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekedar teman. Teman belum tentu mengenal hati kita, namun sahabat justru sudah mengisi sudut-sudut ruang di hati kita. Ketika terkadang teman justru menjauh ketika kita meminta pertolongan dengan mengatakan "sorry bro, hari aku agak sibuk, moga masalahnya cepat kelar yah". Namun di saat yang lain sahabat justru akan mendekat dengan mengatakan "Masalah loe apa sih bro, InsyaAllah gw bantu deh. Apa sih yang nggak buat loe! ^_^". Begitulah sahabat, ketika jalinan persaudaraan sudah mengakar kuat, maka apa yang menjadi kepentingan saudaranya akan menjadi kepentingannya pula.

Namanya pergaulan, tak jarang perselisihan dan perbedaan pendapat diantara dua sahabat kerap terjadi. Jadi ingat saya beberapa kali terlihat perselisihan dengan sahabat karib. Sungguh sangat menyakitkan ketika ada seorang sahabat yang mengatakan sesuatu yang mengecewakan kepada kita. Dan ketika pada saat yang sama, hati ini mengenang saat-saat kebersamaan dan keceriaan dengannya. Sedih, rasanya mata ini sudah panas menahan air mata untuk tidak tumpah. Rasanya pilu dan bertanya-tanya, kenapa terjadi hal seperti ini. Beginilah sahabat, tak hanya melibatkan akal dan pikiran, namun juga hati dan perasaan yang terdalam.

persaudaraan ukhuwah

Baginda Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam tidak mendefinisikan orang-orang yang berada di sekelilingnya dengan panggilan guru dan murid, tetapi sahabat. Sungguh persahabatan yang paling mulia adalah persahabatan yang didasarkan pada cintanya kepada Allah Azza wa Jalla. Rosulullah bersabda dalam riwayat Al Bukhari, Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Al Hakim bahwa, "Tidaklah dua orang saling mencintai karena Allah, kecuali yang paling besar cintanya diantara keduanya adalah yang lebih mulia.". Sahabat sejati itu adalah sahabat yang dipersatukan oleh Allah dalam bingkai iman dan ukhuwah.

Ah, benar-benar buku yang beberapa hari menjadi santapan baca selepas isya ini meracuni setiap tulisan-tulisan saya. Ketika buku ini membahas mengenai bagaimana persahabatan dan persaudaraan yang mulia pada generasi sahabat, maka tulisan di blog inipun membahas yang sedemikian rupa. Yah, karena hal-hal seperti itulah yang di pagi nan cerah ini muncul dan meronta-ronta ingin keluar untuk dituliskan.

Selasa, 10 April 2012

7 Cinta

1. Sore ini ane pengen ngecuit-cuit tentang #cinta ahh. Film, dorama apalagi sinetron paling demen make nih tema. tul ga? :)

2. Tapi nih topik #cinta bukan sembarang topik. Tp cinta yg menyelamatkan, bukan cinta menjerumuskan apalagi jahat membinasakan. Emang ada?

3. Ada donk.. itu gara-gara cinta ada yang pengen mengakhiri hidup. Patah hati jadi pengen bunuh diri. Wah jgn deh make #cinta jenis ini.

4. Wah bahasaku napa jadi gaul gini yah? tp ndak papa, sapa tahu followerku ada yg masih muda. Ane jadi berasa muda juga. #huek. #cinta.

5. Sebenarnya nih cuit #cinta buat catatan pribadi saja, tapi jk merasa ada manfaatnya silahkan disimak. Jika tak tertarik? just ignore it.

6. suka film kera sakti?, tau donk panglima tianfeng!. Dia pernah coba definisikan #cinta. "Bginilah cinta, derita tiada berakhir" #meong.

7. Nanti beda lagi definisi #cinta versi sinetron, versi FTV, apalagi versi banyolan Opeje. Memang tak ada definisi yg baku tentang cinta.



8. Tapi semua sepakat #cinta itu kudu pake pengorbanan. klo suruh berkorban kagak mau. Itu namanya cinta abal-abal :).

9. #Cinta tak mesti selalu kepada lawan jenis. Cinta kepada keluarga, sahabat dan tetangga masuk kategory yang sama. Tapi beda aplikasi.

10. Suatu ketika Rosulullah ditanya oleh sahabat. Wahai Rosul, siapa manusia yang paling engkau cinta-i?. Beliau menjawab : Aisyah ra.

11. Sahabat bertanya lagi "kalau dari kalangan laki-laki?", Rosulpun menjawab : "Ayahnya". Maksud ayahnya disini adalah Abu Bakar. #cinta.

12. Sahabat ini semakin penasaran, dia rupanya sangat ingin disebut setelah Abu Bakar. Dia bertanya lagi. "Siapa lagi ya Rosul?". #cinta.

13. Rosulullah menjawab : "Umar". Sahabat inipun berhenti bertanya lagi, karena dia takut akan disebut orang yang keseratus :). #cinta.

14. Klo ditilik sejarah sahabat Nabi, bagaimana sahabat sangat men- #cinta -i Rosulullah, melebihi harta, keluarga, bahkan dirinya sendiri.

***
Sumber : @fifinnugroho
Di-tuit-kan beberapa hari yang lalu.

Minggu, 01 April 2012

5 Senja

Dia selalu datang menyapa insan letih pulang dari bekerja. Dia hadir tidaklah lama, mungkin hanya beberapa saat. Relatif sebentar saja. Namun kehadirannya senantiasa ditunggu. Oleh siapa? oleh mereka yang rindu. Rindu akan dekapan sinar hangatnya. Rindu akan gemerlap suasana yang ditampakkannya. Dia tak pernah memilih kepada siapa dekapan hangatnya diberikan. Dia tak pernah tahu dan tak akan pernah mau tahu kenapa ia tak bisa memilih. Yang dia tahu, tugasnya hanyalah memberi. Yang benci tetaplah akan diberi, apalagi yang justru menanti.



Dia akan terus memberi, disukai atau tidak, dinanti atau tidak. Sebuah tugas mulia dari sang Rabb semesta alam. Tak perlu sibuk dan resah berpikir bakal disukai ataukah tidak. Sangatlah indah ketika kita bisa belajar darinya. Belajar menebar kebaikan. Tak perlu resah berpikir apakah kebaikan kita disukai ataukah malah dicurigai. Intinya adalah teruslah memberi.

Dialah sang senja. Pancaran sinarnya lembut tak coba menyakiti apalagi jahat melukai. Tapi jangan juga iseng membandingkannya dengan saudara kembarnya. Karena pagi, siang dan malam, juga memiliki keunggulan masing-masing yang tidak dimiliki senja. Allah sempurna mengistimewakan mereka semua.

Senin, 05 Maret 2012

2 Hidup Seperti Air Mengalir

Ada beberapa saya temui seorang teman yang ketika saya tanya mengenai rencana hidupnya (misal tentang menikah)? dia mengatakan biarkan hidup saya mengalir seperti air yang mengalir. Hemm sejenak saya bingung dengan jawaban seperti ini. Karena artinya visinya tidak jelas. Coba kita bayangkan seorang petani yang sedang mengairi sawahnya. Maka dia akan membuat tanggul yang berkelok-kelok sesuai dengan kondisi tanah sawahnya. Artinya si air akan mengikuti saja tujuan dari si pembuat tanggul akan diarahkan kemana. Dia tidak memiliki hak untuk memilih.



Padahal hidup itu harus memiliki visi yang jelas. Entahlah ini hanya opini saya saja. Apakah maksud seperti ini yang ada dipikiran teman saya itu? atau mungkin saja saya yang salah interpretasi.

Sabtu, 03 Maret 2012

8 Arti Bahagia

Setiap orang ingin bahagia. Banyak orang juga mencoba mendefinisikan mengenai arti bahagia itu masing-masing. Bagi setiap orang definisi bahagia mungkin saja berbeda. Syekh Abdur Rahman bin Sa'diy dalam bukunya (kiat meraih hidup bahagia) disebutkan "Sesungguhnya diantara penyebab yang dapat mendatangkan kebahagiaan bagi seorang hamba adalah memperhatikan nikmat-nikmat Allah pada dirinya, niscaya dia akan menjumpai dirinya melebihi kebanyakan orang yang tak terhitung jumlahnya. Ia merasa betapa banyak karunia yang telah diberikan oleh Allah"
-Status FB saya beberapa hari yang lalu-


Bahagia, yah sebuah kata yang sering menjadi primadona. Kalau kita mencoba mencermatinya, maka sebenarnya kata ini memiliki makna yang sangat mendalam. Kadang dia tidak bisa diartikan dengan hanya satu kata atau satu kalimat saja. Dia tidak sama artinya dengan senang atau suka. Dia memiliki varian makna khusus yang lain.

Setiap orang bisa mendefinisikan kebahagiaan versi mereka masing-masing. Misalnya saja bagi saya, ketika saya sudah hidup berumah tangga dengan akhwat pilihan saya, sayapun bahagia. Ketika saya pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan orang-orang tercinta, sayapun bahagia. Ketika saya merasa sangat sehat, sayapun bahagia. Kondisi bahagia ini ternyata bisa bermacam-macam. Namun yang saya ungkapkan tadi hanya sebuah kasus per kasus yang membuat saya mengatakan itu bahagia.

Sebagai contoh kasus yang terjadi pada diri saya diatas, ternyata kebahagiaan itu datang dari nikmat dan karunia Allah yang saya dapat. Maka betul sekali apa yang dikatakan Syekh Abdur Rahman bin Sa'diy dalam bukunya 'Kiat Meraih Hidup Bahagia', salah satu faktor datangnya kebahagiaan adalah memperhatikan nikmat-nikmat Allah yang ada pada dirinya. Baiklah, akhirnya kita memiliki satu definisi baru mengenai bahagia yakni ia datang karena nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kemudian kalau kita mencermati sejarah Islam, maka kita akan menemui Abdul malik bin marwan, seorang khalifah kelima dari Bani Umayyah. Dia memiliki istana yang sangat megah. Namun apakah istana yang megah itu mampu membahagiakannya?. Ataukah kebahagiaan juga datang dari pasukan luar biasa Harun Ar Rasyid (khalifah kelima dari Dinasti Abbasiyah yang sering dinamakan the Golden Age Of Islam)?. Apakah kebahagiaan datang juga dari harta luar biasa simpanan Qarun?. Pastilah kesemuanya tidak bisa mendatangkan kebahagiaan sejati.

Namun kita bisa melihat dengan jelas kebahagiaan yang ada pada diri sahabat Nabi, sekalipun mereka minim sumber daya manusia, gersang penghidupannya, minim pemasukannya dan rendah daya belinya. Ternyata faktor kebahagiaan itu timbul karena kebenaran yang dijalani, dada yang lapang karena prinsip yang diyakini dan kalbu yang tenang karena kebaikan yang dimiliki.

Maka tugas kita hanyalah berbuat baik untuk menggapai ridho Allah dan menghindari dosa agar diliputi rasa aman. Dengan ini insyaAllah kita bisa mendapatkan kebahagiaan sejati. Kebahagiaan yang datang dengan rahmat dan nikmat dari Allah, dan dengan itu kita bersyukur, serta kita pun juga bisa tenang karena prinsip kokoh yang kita jalani. Wallahualam.

Referensi : "Laa Tahzan", oleh Dr. Aidh bin Abdullah Al Qarni.

Kamis, 16 Februari 2012

14 Awan

Kau tahu kawan bagaimana kisah awan itu terbentuk? ah pastilah kau tahu itu. Di sekolah dasar sudah diajarkan mendetail mengenai siklus air hujan dan terbentuknya awan. Tapi kemudian jika kita bertanya kepada seorang teman, "Apa kau suka awan?", kebanyakan dari mereka akan mengatakan kurang suka atau bahkan mungkin tidak suka. Mereka lebih suka langit dengan keelokan kerlip bintang menggantung atau denting rinai hujan yang jatuh menghujam lembut ke bumi.



Mengagumi rintik hujan namun kurang merenungi awan. Mencintai langit namun kurang menghayati awan. Padahal awan seringkali menjadi goretan tinta indah dalam kanvas langit. Dan hujan, dia keluar dari gumpalan awan menghitam layaknya anak yang keluar dari rahim sang ibu. Dan sekali lagi, awan akan selalu tetap menjadi bagian dalam gemerlapnya simfoni pemandangan langit.

Senin, 06 Februari 2012

6 Stasiun Kehidupan

Ketika kita mendengar nama stasiun, maka hal pertama yang mungkin terlintas pertama kali di pikiran mungkin adalah kereta. Yah sudah beberapa tahun terakhir ini saya sangat akrab dengan yang namanya angkutan rakyat yang satu ini. Angkutan yang membawa saya dari kampung halaman dengan tempat saya mencari maisyah. Sejauh ini kereta telah menjadi sahabat yang baik dalam perjalanan. Tak hanya sekedar menjadi sarana angkutan, tapi lebih kepada saksi bisu bagaimana kondisi perasaan ketika meninggalkan keluarga tercinta di kampung halaman. 

Kereta menaikkan dan menurunkan penumpang di tempat yang dinamakan dengan stasiun. Dalam sebuah perjalanan dari titik awal sampai kepada tujuan, kereta api akan melewati dan sering berhenti di stasiun-stasiun yang telah dijadwalkan. Pemberhentian ini dalam rangka menaikkan dan menurunkan penumpang dan juga mengisi bahan bakar. Tidak lantas sebuah kereta api berjalan terus tanpa berhenti dari titik awal sampai di titik akhir. Ada titik-titik tertentu yang mengharuskan sebuah kereta api berhenti. Tak pula selalu di stasiun, bahkan bisa pemberhentian dilakukan di tengah sawah. Apalagi kalau bukan dalam rangka koordinasi dengan armada kereta api yang lainnya yang mungkin memanfaatkan jalur kereta yang sama.

Demikian pula dengan cerita perjalanan hidup seorang manusia. Dia memiliki titik-titik pemberhentiannya masing-masing. Bisa dibilang setiap kehidupan manusia memiliki stasiun-stasiunnya sendiri. Tidak sama antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Stasiun awal yang dinamakan dengan kelahiran sampai pada stasiun akhir yang dinamakan dengan kematian. Namun tidak mesti setiap manusia diberi kesempatan untuk melalui seluruh stasiun yang ada. Semua ditentukan oleh ketentuan Allah terhadap manusia tersebut. Apakah diberi kesempatan untuk melalui seluruh stasiun kehidupan tersebut ataukah beberapa stasiun saja.



Tidak selalu setiap manusia melewati atau berhenti di stasiun besar saja. Ada kalanya kereta kehidupan musti berhenti di stasiun-stasiun kecil. Stasiun-stasiun untuk melepas kepenatan hidup. Stasiun yang digunakan untuk sejenak istirahat dari hingar bingar pekerjaan, hanya untuk berkumpul dan bercengkrama dengan anggota keluarga di rumah. Sebuah kesempatan yang harus dimaksimalkan untuk membuat kita bisa berlari pada tantangan kehidupan selanjutnya.
 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates