Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^

Senin, 24 Februari 2020

2 Singgah Warkop #3 : Ueno Coffee

Tepat sehari sebelum jadwal keberangkatan ke negeri yang sunyi, saya menyempatkan waktu untuk sekedar menikmati kopi bersama dengan rekan sesama penggila kopi yakni Trio Kopiers. Hari itu kamis 5 Desember 2019, jadwal dipilih seperti biasa yakni ba'da maghrib selepas pulang kerja. Kami memilih tempat ngopi yang bisa dibilang masih baru yaitu Ueno Coffee.

Ueno Coffee Madiun
Tampilan Bar Ueno Coffee yang terlihat artistik

Sebuah warung kopi modern berkonsep negeri matahari terbit yang baru saja di-launching beberapa hari sebelumnya. Bisa dibilang inilah momen tepat bagi kami untuk mencicipi racikan sang barista.

Ueno Coffee

Kata 'Ueno'. Hal pertama yang terlintas di pikiran saya ketika mendengar ini adalah nama sebuah stasiun kereta yang terletak di pusat kota Tokyo bernama Ueno Station. Jika dilihat dari tema warung kopi ini, sepertinya memang sangat kentara sekali nuasa negeri Jepangnya. Sangat mungkin bila Ueno Coffee terinspirasi dari nama stasiun kereta tersebut. Terlebih, budaya Jepang memang sangat diminati oleh orang-orang Indonesia. Banyak anak-anak muda menyukai anime dan dorama Jepang. Maka menyasar segmen anak muda dengan tema Jepang sangatlah masuk akal.

Stasiun Ueno di Tokyo

Lokasi warung kopi ini berada di pusat keramaian kota Madiun. Tepat berada di seberang Lawu Plaza. Untuk bisa ke Ueno Coffee, dari Lawu Plaza kita bisa memanfaatkan jembatan penyebrangan yang membelah jalan Pahlawan. Dari atas jembatan penyebrangan, kita bisa sedikit refresing melihat keramaian (a.k.a kemacetan) jalan Pahlawan yang tampak istimewa terlihat dari atas.

Bila temen-temen pernah berkunjung ke cafe '2Fatguys', maka warung kopi Ueno ini tepat berada di halaman cafe tersebut. Sangat mungkin juga bila tempat makan dan warung kopi ini telah bekerjasama. Jadi bila temen-temen ingin ngopi namun sekaligus juga ingin makan malam, maka sangat tepat bila anda datang ke lokasi ini.

Ueno Coffee dengan konsep outdoor

Beruntung sekali saya malam itu, nuansa pembukaan Ueno Coffee masih kental terasa. Pertunjukkan live music dengan performance gitar akustik juga dihadirkan untuk memeriahkan suasana. Sesaat memasuki area cafe, seorang perempuan muda dengan mengenakan baju Yukata khas Jepang tiba-tiba menghampiri kami. Dia menyapa ramah dengan senyum merekah, bertanya kepada kami ingin memesan menu apa. Tanpa menunggu jawaban kami, dia menjelaskan berbagai macam varian kopi yang bisa dinikmati di Ueno Coffee. Kamipun bertanya,

'Apa kopi paling diminati disini?'

"Yang favorit disini Zuru-zuru latte"

"Oke mbak, saya pesan itu".



Ueno Coffee Madiun
Menu di Ueno Coffee

Warung Kopi Berkonsep Jepang

Secara view, menurut saya ini tempat ngopi paling bagus yang pernah saya kunjungi. Pemilihan meja dan kursi, sekaligus pernak-pernik diatasnya benar-benar Nippon banget. Belum dengan pohon besar yang tumbuh alami terletak di tengah-tengah lokasi, memberikan kesan seperti menyatu dengan alam. Desain pernak-perniknya mengaburkan kesan lokasi ini berada di pinggir jalan protokol kota.
warung kopi berkonsep Jepang


Sambil menunggu pesanan kopi datang, kami memesan menu makan besarnya di 2FatGuys. Yang menarik adalah kami diberi sebuah alat kecil dimana alat tersebut akan berdering jika pesanan kita sudah selesai dan siap diambil. Unik ya ^_^.

Ueno Coffee dan 2FatsGuys


Sambil menunggu makanan datang, kami ngobrol dan menikmati kopi yang sudah datang duluan. Tak lama berselang suara musik gitar akustik mulai dimainkan, menambah suasana kekinian malam itu.

sensasi ngopi di Jepang


Kalau menurut saya, dari segi tempat Ueno Coffee memang istimewa. Es kopinya juga enak. Cocoklah buat nongkrong untuk melepas segala kepenakan kantor. Very recommended. Buat kamu yang ingin serasa ngopi di Jepang, monggo, mampir di Ueno Coffee.


Minggu, 09 Februari 2020

0 Perjalanan ke Negeri Switzerland : Part 2

Cerita sebelumnya ada di : Perjalanan ke Negeri Switzerland Part 1

Setelah 8 jam perjalanan di udara, pesawat jenis Boeing 777-300ER itu berhasil mendarat mulus di Bandara Internasional Dubai. Alhamdulillah, ini artinya sudah setengah perjalanan kami lalui sebelum tiba di Switzerland. Waktu menunjukkan sekitar pukul 5.30 waktu Dubai. Saat itu saya belum sholat subuh. Masih ada waktu untuk mencari mushola/tempat sholat di dalam bandara Dubai.

Dan benar saja, tak membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan mushola di dalam bandara Dubai. Bandara ini adalah salah satu bandara terbesar dan tersibuk di kawasan Timur Tengah yang juga merupakan jantung dunia Islam. Maka tak mengherankan jika kita mudah sekali menemukan tempat sholat atau mushola disini. Petunjuk-petunjuknya juga terpampang dengan jelas.

Setelah melaksanakan sholat subuh, kami segera menuju ke lokasi Gate pesawat yang akan membawa kami ke Zurich. Bandara Dubai memang luas sekali, perlu sekitar 30 menit-an untuk berjalan kaki menuju lokasi keberangkatan ke Zurich. Sebagai catatan saja, jika anda menjadikan Dubai sebagai lokasi transit, maka harap diperhatikan untuk durasi waktu transit yang cukup dalam penerbangan teman-teman. Berdasarkan pengalaman, minimal 3 jam adalah waktu yang ideal untuk keperluan transit. Kita juga punya waktu yang cukup untuk sekedar istirahat merebahkan badan yang tentu sudah pegal-pegal.

transit di Dubai
Menuju ke Gate Pesawat Emirates Dubai-Zurich

Setelah berhasil menemukan gate pesawat menuju Zurich, kami segera mencari tempat duduk yang kosong. Sejenak merebahkan badan, sesekali berbincang sambil menunggu jadwal pesawat take off.

Penerbangan Dubai - Zurich

Setelah transit sekitar 3.5 jam, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju tujuan akhir yaitu Zurich, Switzerland. Penerbangan ke Zurich ini masih menggunakan pesawat Emirates dengan jenis pesawat Airbus A380-800. Sebuah pesawat jumbo yang memiliki ruang kabin dua tingkat.

Penerbangan Dubai Zurich dengan Emirates
Screen entertainment on-board Emirates Dubai-Zurich

Sayang sekali dalam perjalanan kali ini saya tidak mengabadikan foto menu makanan yang ada di pesawat. Entahlah, mungkin kelupaan.

Tidak seperti perjalanan sebelumnya yang mayoritas berada pada waktu malam hari, penerbangan Dubai-Zurich ini berada pada rentang waktu pagi hari hingga siang hari nanti tiba di Zurich.

6 jam perjalanan di pesawat saya habiskan dengan menonton beberapa film yang ada di screen entertainment. Film-filmnya yang disediakan pun juga cukup update. Salah satu film menarik yang saya tonton adalah The Avengers 'Endgame'.

Pegunungan Alpen
Peta Pegunungan Alpen

Setelah beberapa jam perjalanan, pesawat akhirnya melewati daerah pegunungan Alpen. Pegunungan Alpen terkenal dengan puncak-puncaknya yang penuh dengan salju, membentang dari Austria bagian timur hingga ke Perancis bagian selatan. Dari layar entertainment saya bisa melihat pegunungan putih itu. Subhanallah, indah sekali. Itu sekaligus juga menjadi tanda bahwa tidak akan lama lagi pesawat ini akan membawa kami ke tujuan akhir yaitu Zurich.

Emirates Dubai Zurich
Tiba di Zurich

Tiba di Zurich

Setelah hampir 20 jam perjalanan akhirnya kami sampai juga di Zurich. Rasanya lega sekali. Alhamdulillah. Sesaat setelah keluar dari badan pesawat dan berjalan di garbarata, kami langsung disuguhi dengan pemandangan alam negeri Swiss yang istimewa. Udara dingin khas winter juga langsung terasa. Welcome to Switzerland!

Bandara Internasional Swiss Flughafen

Suasana pesawat stabling di bandara internasional Swiss Flughafen

Keluar dari garbarata, kami berjalan santuy mengikuti papan petunjuk ke arah bagian imigrasi dan pengambilan bagasi. Rupanya kami masih harus naik kereta dalam bandara (APMS) untuk bisa ke bagian imigrasi. Setibanya di bagian imigrasi, rupanya ada hal yang cukup menarik bagi kami. Petugas imigrasi negara Switzerland ternyata sangat ramah lho ^_^. Ketika menanyai kami, mereka juga sambil memperlihatkan wajah penuh senyuman. Hal ini jauh berbeda dengan kesan petugas imigrasi yang selama ini kami temui, terkesan judes (kalau tidak mau dibilang galak) he he.

Jalan-jalan ke Biel / Bienne

Dan inilah Switzerland, negeri yang selama 12 hari kedepan akan kami tempati. Banyak cerita dan kisah akan saya bagi di dalam blog ini. Tetap nantikan ya tulisan berikutnya --> Hari pertama di Switzerland



 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates