Suatu ketika saya berdiskusi dengan seorang kawan yang mengomentari celoteh saya tentang kondisi sesama muslim di Palestina yang terdzolimi (khususnya di Gaza). Dia kurang setuju jika kita lebih memikirkan Palestina dibandingkan dengan masalah di dalam negeri yang masih banyak masalah. Pendapat dia, seharusnya kita lebih memprioritaskan kondisi di dalam negeri daripada di luar negeri yang jaraknya sangat jauh dari kita. Ketika itu saya tidak mau berdebat panjang dengan dia, dan saya hanya menekankan bahwa Palestina sangat butuh dukungan kita, di dalam negeripun juga butuh perhatian kita. Dua-duanya membutuhkan kita, kenapa harus dilupakan salah satunya.
Hari-hari ini saya banyak membaca sirah nabawiyah dan mencermati bagaimana para sahabat mati-matian membela Rasulullah dengan segenap jiwa dan raganya. Sesungguhnya sesama muslim itu bersaudara, dimanapun tempatnya. Bagi saya dua-duanya membutuhkan perhatian, kita lakukan dengan segenap usaha kita. Yang bisa jadi relawan, silahkan berjihad di sana. Yang bisa berjihad lewat harta, ya silahkan. Pun dengan doa saja, silahkan. Semuanya memiliki kadar pahala dan kebaikan masing-masing.
Saat ini bumi jihad tengah terbentang lebar di Gaza Palestina. Mengundang siapapun yang dikehendaki oleh Allah. Kalau kita membaca sejarah dengan jernih, maka mata kita akan terbuka lebar bahwa satu-satunya jalan untuk membebaskan palestina adalah dengan perlawanan. Sebuah bangsa yang terjajah akan merdeka sepenuhnya ketika anak bangsa terjajah itu semakin kuat dan memberikan perlawanan untuk mengusir penjajah dari tanah airnya. Dan ini pernah dilakukan oleh bangsa kita 67 tahun yang lalu. Dan itu juga yang insyaAllah akan dilakukan oleh anak bangsa Palestina.
Trus pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan muslim Indonesia? Yah beri dukungan sekuat-kuatnya via sosial media, titipan harta kita ke salah satu lembaga relawan, juga doa-doa kita. Ada seseorang yang berceloteh, kalau di dunia maya saja tidak mau mendukung Palestina, bagaimana di dunia nyatanya?. Dan bagaimana jika suatu saat nanti, panggilan jihad yang wajib telah menyongsong kita? apakah kita sempat memikirkan pilihan lain? #bertanya_pada_diri_sendiri
Buku Bekal Pengantin Penerbit Aqwam : Mahmud Mahdi Al-Istanbuli
-
Buku Bekal Pengantin
Inti Sari Buku
Bagi anda yang sedang mempersiapkan pintu ke gerbang pernikahan, maka buku
ini adalah referensi yang tepat. Selain buat...
8 months ago
pertanyaan yang sama sering dilontarkan pada saya,
ReplyDeletehe... bahkan bawa-bawa nasionalisme segala
ya begitulah pendapat mereka mbak.
DeleteNasionalisme memang telah mengkotak-kotakkan kita kepada saudara sebangsa walau beda agama, padahal dalam islam yang namanya saudara itu sesama muslim walaupun ia beda negara...
ReplyDeleteinnamal mukminuna ikhwah.
DeleteYang berpendapat seperti itu biarkan saja, dan orang lain juga harus membiarkan kita berpendapat berbeda dengan mereka.
ReplyDeletePermasalahan bagi negera merdeka seperti kita, jepang, Thailand, malaysia, amerak selaipun tetep sama : korupsi, kemiskinan, kesejetahreaan, gizi, kelaparan, pengangguran, bencana alam, dll.
Tapi di palestina? Mereka belum merdeka, maka permasalahan yang dihadapi berbeda, kecuali jika palestina merdeka.
Ahhh, saat bencana di indonesia terjadi kita juga bantu maksimal, saat muslim rohingnya terluka kita bantu maksimal, saat muslim patani terluka kita bantu maksimal, saat muslim ambon terluka kita bantu maksimal, saat palestina terluka juga kita bantu maksimal, mana yang beda? biasa aja mah kita bantu maksimal, karena biasanya kita juga bantu bantu tanpa mengenal batas geografis,
Salam,
Arek magetan dukung kemerdekaan palestina
iya kang. Bantu semaksimal yang kita bisa. Muslim tak mengenal batas geografis.
DeleteSaya pun tak ketinggalan mendapat protes yang sama, ketika ada salah satu parpol yang menggalang dana PEDULI PALESTINA dia berujar, "Daripada membantu Palestina kenapa tidak membantu saja warga Indonesia yang masih miskin seperti ditayangkan di TRANS TV?". Glegg.
ReplyDeleteAh, ternyata teman2 kita masih kurang memahami islam sesungguhnya-pikir saya.
Saya balik bertanya kepadanya:
Lha apa anda tau betul bahwa mereka tidak mengurusi saudaranya sendiri?
lha pa anda tidak kritik pemerintah sj yg harusny paling bertanggung jwb ats kmakmuran rakyatny?
lha pa hrus duduk diam menonton sja saudara seiman diberondong senjata?
lha kenapa tidak anda sndri yg menolong warga yg msh kekurangn smntara mreka menlng yg lain?
bagi2 tugas kan lbh baik drpada skdr mngkritik-saran saya.
setuju mbak!!
Deleteentahlah, mungkin hati mereka kurang tersentuh kalau belum mereka sendiri yang mengalaminya.