"Pahlawan itu mengumpulkan semua kebaikan yang berserakan pada individu-individu yang ada dalam masyarakat."
-Anis Matta-
67 tahun yang lalu, tanggal 10 bulan November, kita tahu bahwa telah terjadi sebuah peristiwa yang heroik luar biasa. Yang dengannya, bangsa ini bersepakat untuk menjadikannya sebagai hari pahlawan. Sebuah hari yang membuat para penjajah tersadar dari mimpi, bahwa orang/bangsa yang secara kekuatan fisik lemah, tetapi secara kekuatan semangat sungguh jauh melebihi angan dan akalnya. Yah itulah peristiwa besar yang terjadi di Surabaya puluhan tahun silam yang akan selalu dikenang oleh bangsa ini.

Pahlawan, bagi saya memiliki ragam makna. Bisa dalam arti yang sangat luas, bisa juga diartikan secara lebih sempit. Mereka yang segenap tenaga memberikan kebaikan dan pertolongan bagi orang lain yang membutuhkan, bisa disebut sebagai pahlawan.
Tak harus dalam level negara kita menjadi pahlawan, dalam tataran masyarakat bertetangga dan dalam keluarga, kitapun bisa jadi pahlawan. Menebarkan kebaikan lebih dibanding kebaikan orang rata-rata dengan tentu selalu mengharap ridho Allah adalah jiwa pahlawan. Pahlawan adalah mereka yang berbuat kebaikan dan andil besar tanpa bermaksud mendapatkan imbalan, kecuali berasal dari Allah.
Maka seperti saya sendiri, selalu berusaha menjadi pahlawan bagi keluarga. Menjadikan istri dan anak tetap dalam jalan lurus menuju surga. "
Qu anfusakum wa ahlikum naro", sangat bisa menjadi pegangan.
Bagi saya, orang tua yang bisa menjadikan anak keturunannya mampu bertaqwa kepada Allah adalah seorang pahlawan. Mereka pahlawan dunia akhirat. Mereka membentuk lingkungan iman di dalam keluarga. Kemudian masing-masing individu dalam keluarga itu bergaul di dalam masyarakat dengan modal kepribadian yang sudah terbentuk. Maka dengan sendirinya, wajah peradaban akan sedikit demi sedikit berubah.
"Generasi akhir umat tidak akan membaik, melainkan dengan mengikuti konsep dan metode yang menjadikan ummat terdahulu baik". -Al Imam Malik bin Anas Rahimahullah-
Menurut saya, bagaimana memperbaiki sebuah bangsa adalah dengan membenahi dari sektor keluarga. Membenahi kepribadian generasi penerus. InsyaAllah, peradaban Islam yang sudah dikabarkan Rosulullah yang akan kembali tegak akan segera terwujud.
Tsumma takuunu khilafatan 'ala minhajin nubuwwah.
Menjadikan anak didik generasi keturunan kita sebagai individu yang kuat dan kokoh imannya, itulah jiwa pahlawan. Pahlawan peradaban.
Pahlawan sejati tidak membuang energi mereka untuk memikirkan apakah ia akan ditempatkan dalam sejarah manusia, atau apakah ia akan ditempatkan dalam liang lahat Taman Pahlawan. Yang mereka pikirkan ialah bagaimana meraih posisi paling terhormat di sisi Tuhan Yang Maha Esa. -Anis Matta-
powered by :
 |
Toko Buku Hanan
|
|
|
Saya juga sedang membaca ini, Mencari Pahlawan Indonesia (Anis Matta)
ReplyDeleteSelamat Hari Pahlawan :)
aduh, saya belum membaca buku yang itu. Di toko buku sudah mulai jarang di dapat.
DeleteKumpulan bukunya anis matta emang keren-keren. Koleksi bukunya anismatta milikku hampir lengkap. :)
Deletewah... mantabs kang. Aku malah cumi (cuma minjem) he he.
DeleteSelamat hari Pahlawan...
ReplyDeleteulasannya sangat bagus dan saya belum pernha membaca ulasan khusus mengenai kepahlawanan yang dikaitkan dalam Islam
terima kasih atas artikelnya
terima kasih atas apresiasinya mas jefri. Salam kenal.
DeleteQuotes dari anis matta di akhir tulisan ini luarr biasa..
ReplyDeleteceloteh2 anis matta emang kereen.
Delete