Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^

Minggu, 22 Januari 2012

15 Murahnya Sarapan Pecel

Satu hal yang saya sukai ketika pulang ke kampung halaman adalah menikmati saat-saat sarapan pecel. Makanan yang terbuat dari berbagai sayuran ditambah dengan sambel kacang ini terbilang sangat khas. Seperti kemarin pagi ketika kereta yang saya tumpangi dari Bandung sudah sampai di stasiun Madiun, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengisi perut yang sudah mulai tidak bisa diajak kompromi ini.


Picture is taken from kolomkita.detik.com

Ada begitu banyak penjual nasi pecel di Madiun. Bahkan layak disebut menggurita. Di seluruh pelosok kota ini banyak terdapat warung yang menjual nasi pecel. Mungkin bagi kebanyakan orang di daerah ini, nasi pecel sudah menjadi menu wajib dijadikan sarapan. Namun namanya selera, tidak semua nasi pecel yang dijual cocok dengan lidah saya.

Saya cenderung memilih sarapan di warung pecel yang berlokasi di daerah Madigondo, Magetan. Desa Madigondo ini termasuk wilayah Magetan yang paling timur. Berbatasan langsung dengan Kota Madiun. Nasi pecelnya bisa dibilang maknyuss, cocok sekali dengan lidah saya. Lokasi warung yang terletak dipinggir jalan ini memang sangat strategis. Berada di jalan penghubung antara Madiun dengan Magetan. Namun sayang sekali tidak dibarengi dengan penampilan yang menarik. Tidak ada tulisan ber-bau marketing di depannya. Kalau saja saya tidak diberi rekomendasi oleh ibu saya, mungkin saya tidak sadar bahwa ada warung yang menjual nasi pecel enak disitu. Atau mungkin lebih parah lagi, saya tidak sadar ada warung disitu.

Jarak antara stasiun dengan warung pecel ini tidaklah jauh. Beberapa menit saja pasti sudah sampai. Namun ada yang menarik disini. Jika anda berkunjung dikawasan ini (Madiun dan sekitarnya), pertama kali anda datang dan duduk, maka hal pertama kali ditanyakan oleh penjualnya adalah "unjuk'ane nopo mas?" artinya minumnya apa?. Kalau di daerah lain mungkin lazim bertanya "mau makan apa mas?". Hayoo.. tahu alasannya kenapa? #kuis_tak_berhadiah.

Saat itu saya sarapan bersama istri dengan menu sebagai berikut :
-nasi pecel : 2
-ayam bumbu : 2
-tempe mendoan goreng : 2
-kerupuk : 2
-teh panas : 2
Kesemuanya itu dibandrol dengan harga sebelas ribu lima ratus rupiah saja. Murah sekali bukan?



-fifin-
Magetan, di rumah mertua dengan sayup-sayup terdengar tetangga membunyikan klenengan / lagu jawa.
22 Januari 2012

Related Post



15 komentar:

  1. kasih tau donk apa alasannya??Penasaran ne...

    krimin kesini yaa mas..ngiler ne..
    muraah sekali mas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena tradisi disini jika sudah masuk ke warung trus duduk artinya dia pasti akan minum (entah kopi atau teh), tapi belum tentu makan. Sehingga yang ditanyakan terlebih dahulu adalah minumannya apa.
      Selain itu rata-rata warung disini tidak menyediakan air putih. Sehingga kalaupun nantinya makan, pastinya bakal minum juga kan (entah itu teh atau kopi) he he..

      Hapus
  2. wuihhh..murahnya ngalahin jogja
    baru nyoba pecel madiun sekali saja
    (bikin ketagihan)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuuk.. pecel madiun emang bikin ketagihan. Apalagi di desaku (di Magetan), itu pecel harganya cuma 2000 saja (lauknya tempe sama peyek). Kalau di bandung, 2000 itu buat parkir motor.

      Hapus
    2. klo di desaku, untuk porsiku malah cukup 1500 mas, enak dan murah meriah..

      Hapus
    3. wah iki tambah murah maneh.... lawuhe opo wae iku ris?

      Hapus
    4. yo tempe sama peyek mas..ketoke omahku luwih ndeso..hahaa

      Hapus
  3. Wawwwwwwwwwww,...pecel2. wuih ada tempe, kerupuk kacang. ada srondeng. pengen2 makan, dibawahnya ada alas daun pisang lagi. wah ngeces tenan ki.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoi put..
      btw di cisitu dulu ada lho put yang jual pecel pas pagi hari. Dekat pusdiklat geologi itu lho.. cuma 5 ribu saja. Pecel emang enak dan murah...

      Hapus
  4. Jawabannya soalnya pilihan menunya nasi pecel ajaa. makanya gak ditanyai lagi soal makannya. hehe.. betul gak??

    Hwidiww.. kalo lihat nasi pecel gitu ingat di Malang mas. banyak juga orang jual nasi pecel. dan ada satu nasi pecel favoritku juga. Jadi pengen dehh gini iniii :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah ini juga betuulll... emang makananya ndak ada pilihan lain ha ha...

      Hapus
  5. jadi lapeeerr...

    Aku bukan penggemar kacang, tapi kalau nasi pecel langganan aku pasti nggak usah ditanya lagi. Wah Fin, jadi kangen sama pecel langgananku. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. siipp .... nasi pecel emang maknyusss...

      Hapus
  6. Lbh murah drpd harga pecel di kantin sekolahku. Btw, barusan aku sarapan pecel di kantin lapangan golf sambil nunggu mas mahmud. Wenak. Tp mahal, 14rebu. Tp worth it kok. Aku pernah makan pecel Ketabang Kali deket Delta Plaza yg terkebal itu, harganya diatas 15rebu dan gak enaaaaaak.

    ndutyke.com

    BalasHapus

Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger

 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates