Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^
Tampilkan postingan dengan label tips dan trik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips dan trik. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 April 2021

6 Cara Setting Brightness (Lampu Latar) TV Samsung UA32J4005

Kronologi Kejadian

Entah apa yang sebelumnya terjadi, tiba-tiba istri memanggil saya dan mengatakan bahwa setingan remote TV di rumah ada yang salah. Tingkat kecerahan layar TV tiba-tiba saja menjadi terlalu terang dan menyebabkan rasa tak nyaman di mata saat menonton. Setelah beberapa detik mendengarkan penjelasannya, saya kemudian mengerti bahwa sebelumnya si kecil dek Agha bermain-main dengan remote TV. 

Sebenarnya sih si adek itu sudah tahu bagaimana cara menggunakan remote TV (semisal saja bagaimana cara mengganti channel kesukaannya). Tapi yah namanya juga anak kecil yang masih berusia 5 tahun, mungkin saja ia iseng memencet-pencet tombol menu yang membuat setingan remote berubah dan mengakitbatkan masalah ini. 

Cara Setting Brightness TV Samsung UA32J4005
TV Samsung 32 Inch - UA32J4005


Bak pahlawan kesiangan yang baru turun gunung, saya meraih remote TV dari pegangan istri dan mulai tut..tut..tut, melakukan setting pada remote TV tersebut. Pada awalnya, saya cukup percaya diri untuk memperbaikinya. Saya cukup familiar dengan remote tersebut.
 
Dengan menampilkan muka sedikit serius, saya mulai masuk ke bagian setting 'Menu', dan mengganti-ganti setelan lampu latar pada menu 'Gambar'. Setelah mengubah setingan kecerahan layar, kemudian saya mematikan TV dan menyalakannya kembali. Hal ini saya lakukan untuk memastikan bahwa setelan yang sebelumnya saya lakukan telah tersimpan. 
 
Namun, alangkah terkejutnya saya ketika mendapatkan layar TV yang masih terlihat terang. Ada apa ini? Mengapa setelan sebelumnya tidak tersimpan? Apa TV-nya sudah rusak?
 
Lama sekali saya mencoba mengganti-ganti setelan display-nya, sambil sesekali menggerutu. Namun tetap saja hasilnya nihil. Percobaan itu terus berlangsung hingga puluhan menit kemudian, hasilnya masih sama. 

Kata orang, 'kerja keras itu tidak akan mengkhianati hasil'. Di saat saya berada pada titik yang hampir menyerah, saya menemukan titik terang. Yah, titik terang tersebut terkait dengan setelan 'Mode Toko'. 

Setelan 'Mode Toko' inilah yang membuat serangkaian perubahan yang saya lakukan sebelumnya tidak memberikan efek pada TV. Setelah saya teliti lagi, 'Mode Toko' akan selalu kembali pada setingan default-nya setelah 5 menit atau otomatis setelah TV dimatikan. 

TV Samsung 32 Inch seri UA32J4005 memiliki dua mode setelan yaitu 'mode toko' dan 'mode rumah'. 'Mode Toko' adalah mode saat TV masih dipanjang di Toko, ia diprogram untuk selalu kembali ke setelan default-nya. Hal ini untuk memudahkan pemilik toko saat ada pelanggan yang mengubah-ubah setelan saat sedang menawar TV. Sedangkan 'mode rumah' adalah fitur yang diperuntukkan kepada pelanggan yang sudah membeli TV dan menggunakannya di rumah. 

Dan benar saja, saat saya mengganti setelan TV ke 'Mode Rumah', Alhamdulillah permasalahan inipun selesai. 
 

Cara Setting Brightness TV Samsung UA32J4005 

Berikut saya akan menjelaskan bagaimana caranya mengatur tingkat kecerahan (brightness) dari TV Samsung UA32J4005. Dan ini adalah langkah-langkahnya:
 

1. Klik Tombol Menu pada Remote TV

Setelah kalian klik tombol menu, maka di layar TV akan muncul tampilan awal yang kurang lebih akan seperti ini. 

Setting Brightness TV Samsung 32 Inch
Setelan Menu

2. Masuk pada Menu --> Dukungan

Setelah masuk pada tampilan 'Menu', langkah selanjutnya adalah pilih 'Menu --> Dukungan'. Disini kita harus mengubah modus penggunaan dari 'Mode Toko' ke 'Mode Rumah' agar setelan yang sudah kita ubah sebelumnya dapat tersimpan dan tidak menjadi masalah seperti yang sudah dibahas sebelumnya. 

Setting TV Samsung 32 Inch
Setelan 'Demo Toko' ini dikhususkan untuk para penjual TV

Bagi kita pengguna di rumah, maka pilih
modus 'Penggunaan Rumah'

Setelah memilih mode penggunaan, biasanya akan muncul warning seperti di bawah ini. 

Peringatan saran penggunaan sesuai lokasi penggunaan

Pilih 'Ya' dan masuk ke langkah berikutnya. 

3. Masuk pada Menu --> Gambar

Setelah memilih modus 'Penggunaan Rumah', maka langkah berikutnya yaitu mengubah setelan brightness. Silahkan kembali ke Menu dan pilih 'Gambar', 

Setelan Lampu Latar

Disini kalian bisa mengatur setelan lampu latar dari TV Samsung 32 Inch sesuai dengan keinginan dan kenyamanan anda. Selesai. 

Nah mudah kan? Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat. 


Selasa, 28 Juli 2020

0 Cara Menggunakan Loker di Bandara Zurich Flughafen, Switzerland

Meninggalkan Kota Lyss

Hari itu Rabu, 18 Desember 2020 adalah hari terakhir saya berada di kota Lyss. Sebuah kota kecil (atau village) yang berada di negara Switzerland. Training selama 8 hari, ditambah dengan 2 hari libur di akhir pekan pada akhirnya harus usai. Waktu berlalu begitu cepat, rasanya baru beberapa hari tinggal disana, menikmati keindahan salah satu kota di benua biru. Benar kata orang bijak, bahwa setiap perjalanan itu akan selalu bertemu dengan ujungnya. Training sudah berakhir dan saatnya untuk kembali ke tanah air.

Waktu itu perasaan saya seperti gado-gado, rasa sedih dan senang bercampur aduk menjadi satu. Sedih karena harus meninggalkan kota Lyss dengan segala pesonanya, namun disisi lain ada rasa senang karena akan segera bertemu dengan keluarga tercinta di tanah air.

Jadwal take-off pesawat kami menuju tanah air yaitu pukul 22.00 waktu Zurich. Kami masih memiliki waktu yang cukup banyak di pagi hingga siangnya untuk sedikit mereview materi training dan kemudian berpamitan kepada para trainer yang sudah berbaik hati menjamu kami selama di Lyss. Di sisi lain, rasanya masih banyak yang harus kami gali dari training ini, waktu training 8 hari sangat kurang dengan total materi yang harus kami kuasai. Oke cukup dengan curcol-nya ya, saya lanjutkan ceritanya.

Setelah selesai mereview sedikit materi dari para trainer, kami diberikan hidangan makan siang dengan menu yang istimewa (cerita serunya saya bahas disini). Setelah menyantap hidangan dalam suasana yang hangat, kamipun segera berpamitan kepada mereka setelah terlebih dahulu meminta izin untuk melaksanakan sholat Dhuhur dan Ashar di kantor mereka.

Kevin, salah satu trainer kami disana berbaik hati mengantar kami ke hotel untuk mengambil koper, dan selanjutnya menuju ke stasiun Lyss. Entahlah, perpisahan selalu saja datang bersama dengan kesedihan. Lambaian tangan kami kepada Kevin terselip doa, semoga kami bisa bertemu kembali di kesempatan yang lain.

Dari kota Lyss ke Bandara Internasional Zurich Flughafen, kami menggunakan transportasi kereta. Lama perjalanan sekitar dua jam.

Titipan Keponakan - ‘Salam dari Switzerland’

Saat saya akan berangkat ke Switzerland, salah seorang keponakan meminta untuk dibuatkan sebuah salam yang saat ini cukup viral. Dia meminta dibuatkan salam dari Switzerland dengan background salju atau sesuatu yang menarik dan khas dari negeri Swiss.

Selama saya berada di Lyss sebenarnya saya selalu ingat dengan titipan ini, namun saya belum tergerak untuk segera membuatnya karena saya masih fokus dengan keperluan training. Namun karena hari itu adalah hari terakhir saya di Switzerland, maka mau ndak mau saya harus membuatnya hari itu juga. Maka perjalanan dari Lyss ke Zurich saya manfaatkan untuk membuat salam tersebut.

Saya mengambil kertas dan bolpoin dari dalam tas kemudian menuliskan sebuah kalimat ‘salam dari Switzerland’ kepada keponakan tercinta. Setelah menyusun kalimatnya, saya tinggal menanti momen view terbaik dari balik kaca jendela kereta.

Setelah beberapa lama menanti, inilah momen terbaik itu.

Salam dari Switzerland
Salam dari Switzerland

Dari balik kaca jendela terlihat sebuah rangkaian kereta khas Switzerland sedang melintas dengan kecepatan sedang. Tentu momen tersebut menjadi sangat unik dan khas, karena tidak akan ditemui di negara lain apalagi di Indonesia.
Tak puas dengan momen saat berada di dalam kereta, saya mencari momen lainnya lagi saat tiba di bandara Zurich. Tepat di pelataran bandara Zurich kami duduk-duduk sambil menikmati pemandangan sekitar. Di pelataran bandara terlihat banyak orang hilir mudik. Terlihat juga terminal bus dan Tram disini.
Dan berikut ini jepretan foto-fotonya.
Terminal Bus di Pelataran Bandara Zurich
Terminal Bus di Pelataran Bandara Zurich
Halte Tram di Pelataran Bandara Zurich
Halte Tram di Pelataran Bandara Zurich
Moda transportasi di Switzerland memang terkenal dengan well connected nya. Semua moda transportasi sudah terintegrasi. Di bandara, dengan mudah kami menemukan kereta, Tram, dan juga bus. Letak stasiun juga berdekatan dengan Terminal bus. Ingin kemana-mana begitu mudah. Semoga transportasi di tanah air semakin diperbaiki dan meniru konsep di eropa dengan well connected-nya.

Cara Menggunakan Loker di Bandara Zurich

Mencari Loker di Bandara Zurich Flughafen

Ada 2 tempat loker yang bisa kita gunakan untuk menyimpan koper di bandara Zurich. Yang pertama adalah loker yang berada di lantai 1 (L1) yang dikelola oleh otoritas Bandara Zurich Flughafen. Sedangkan yang kedua adalah loker yang berada di lantai L-1, dimana loker tersebut dikelola oleh operator kereta terbesar di Swiss yaitu SBB CFF FFS. Loker inilah yang kami gunakan waktu itu.

Lokasi Loker Bandara Zurich
Tempat Loker yang dikelola oleh Bandara Zurich Flughafen

Kami memilih loker SBB dengan alasan waktu itu kami sekalian akan menggunakan kereta menuju kota Lyss, sehingga kami memilih penyimpanan koper yang dekat dengan lokasi stasiun.
Lokasi Loker SBB di Bandara Zurich
Lokasi Loker SBB yang berada di lantai L-1

Berikut ini adalah foto dari penampakan loker SBB yang sempat saya abadikan. Dari foto di bawah ini, terlihat tidak ada seorang pun operator yang membantu kami dalam penitipan barang, sehingga semua proses dilakukan serba otomatis atau self service. Keren ya. 
Penampakan loker-loker SBB di lantai L-1 Bandara Zurich
Penampakan loker-loker SBB di lantai L-1 Bandara Zurich


Cara Menggunakan Loker

Memahami Cara Mesin Loker Bekerja

Untuk bisa menggunakan loker, maka sudah seharusnya kita perlu untuk memahami cara mesin loker itu bekerja. Menurut saya pribadi, sebenarnya cukup mudah untuk memahami dan mengoperasikan mesin loker ini. Yang diperhatikan adalah bagaimana petunjuk penggunaan yang ada di layar monitor. Selama kita mematuhi petunjuk penggunaan, insyaAllah kita akan bisa mengoperasikan loker ini.
Loker SBB dengan berbagai ukuran
Loker SBB dengan berbagai ukuran

Di masing-masing loker terdapat sebuah indikator warna yang menunjukkan status dari loker tersebut. Warna merah memiliki arti bahwa loker sedang digunakan dan kondisinya dalam keadaan locked atau terkunci. Sedangkan warna hijau memiliki arti bahwa loker tersebut tidak sedang digunakan dan kondisinya pun masih dapat dibuka. Loker dengan indikasi warna hijau ini yang bisa kita gunakan.
Maksimum waktu yang bisa kita gunakan untuk loker ini adalah 6 jam. Jadi harus dipastikan sebelum 6 jam, kita sudah selesai menggunakannya. Saya tidak tahu punishment apa yang akan kita terima jika melebihi waktu yang sudah ditentukan. Bayangan saya, mungkin saja loker akan otomatis terbuka saat waktu sudah habis. Nah, bahaya kan?

Pilih Ukuran Loker

Setelah memahami petunjuk penggunaan, saatnya memilih ukuran loker. Karena masing-masing dari kami saat itu membawa koper, maka akan lebih efisien jika semua koper itu dimasukkan ke dalam satu loker saja. Maka, kami memilih ukuran paling besar yaitu XXL.
Loker SBB Bandara Zurich Ukuran XXL
Loker ukuran XXL yang cukup untuk menyimpan empat koper kami
Setelah memasukkan koper ke dalam loker, jangan lupa untuk menutup kembali pintu loker tersebut. Tujuannya agar saat kita sudah melakukan pembayaran, loker itu dapat terkunci sempurna.

Lakukan Pembayaran

Setelah memilih ukuran loker, langkah berikutnya adalah melakukan pembayaran. Saat kita memilih ukuran loker, maka di layar monitor akan menampilkan jumlah uang yang harus kita bayar. Saat itu, untuk loker dengan ukuran XXL dikenakan biaya sebesar 12 CHF (atau setara dengan  190 ribu rupiah). Harga yang cukup terjangkau untuk menitipkan empat buah koper dengan durasi selama 6 jam.
Proses pembayaran di mesin loker 

Simpan Bukti Pembayaran

Setelah melakukan pembayaran, jangan lupa untuk tetap menyimpan struk bukti pembayaran. Karena di dalam struk tersebut terdapat sebuah kode unik berupa QR Code yang digunakan untuk membuka loker nanti bila sudah selesai menggunakannya.

Struk bukti pembayaran loker bandara zurich
Simpan struk bukti pembayaran mesin loker 
Demikian sedikit sharing tentang bagaimana menggunakan loker untuk menyimpan koper di bandara internasional Zurich Flughafen. Semoga postingan ini bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Tetap semangat dan sehat selalu.

 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates