Aku malu ...
Aku malu pada perempuan lanjut usia itu.
Meski terlihat susah payah menyokong tubuhnya yang renta itu,
Dia tetap memaksakan diri melangkah di subuh hari menuju rumah-Mu.
Semata-mata demi cintanya untuk-Mu.
Aku malu ...
Aku malu pada anak kecil ingusan itu.
Meski umurnya belum masuk usia baligh mengerjakan perintah itu,
Jelas dia tetap terlihat berada di shaf terdepan dalam jamaah subuh itu.
Tubuh kecilnya sering terlihat sempoyongan menahan kantuk yang amat sangat.
Entahlah, apakah dia telah mengenal rasa cinta untuk-Mu?
Apapun alasannya, yang aku tahu, dia telah sukses membuktikan diri menaati perintah-Mu.
Aku malu ...
Aku malu pada anak sekecil itu,
Hafalan Quran-nya jelas jauh lebih banyak dariku.
Melantunkan ayat-ayat mukjizat Nabi dengan sungguh merdu.
Lalu di posisi mana diriku? sungguh aku malu..
***
Sebuah tulisan yang terinspirasi dari sebuah pengalaman tadi pagi melihat seorang nenek-nenek yang sudah bungkuk badan-nya, namun masih terlihat keluar dari jamaah sholat subuh di kampungku. Subhanallah..
Buku Bekal Pengantin Penerbit Aqwam : Mahmud Mahdi Al-Istanbuli
-
Buku Bekal Pengantin
Inti Sari Buku
Bagi anda yang sedang mempersiapkan pintu ke gerbang pernikahan, maka buku
ini adalah referensi yang tepat. Selain buat...
7 months ago
salam super sahabat,
ReplyDeletetetap semangat dan sukses selalu ya
ditunggu kunjungan baliknya :)
salam super juga.. he he kayak mario teguh aja..
Deletesama,
ReplyDeletesaya sering mampir ke masjid depan Rumah Tahfidz
sering ketemu adek2 kecil yang bermain di sana
kadang saya tanya, "udah hafal sampai juz berapa dek?" dijawabnya:
"sampai juz 28. amah, sudah hafal berapa juz?"
beneran malu buat menjawabnya
subhanallah... hik hik... aku pun juga malu :(
Delete