Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^

Selasa, 13 November 2012

27 Saat Kenikmatan Diambil Sesaat, Kembali ke Jaman Batu

Malam itu angin menyelusup di sela-sela ventilasi udara rumah kontrakan. Udara dinginnya kejam langsung menggigilkan tubuhku. Aku menarik selimut berwarna biru tua itu, berusaha sebisa mungkin menghangatkan badan. Hari itu aku masih menikmati lembar demi lembar sebuah novel lama yang lupa aku baca. Negeri 5 Menara. Bahkan uniknya, novel trilogi lanjutannya Ranah 3 warna sudah aku beli dan masih bertengger manis di rak buku diruang tengah. Sambil menikmati keindahan sastra dari A Fuadi, sesekali aku menengok ke arah hape yang tergeletak di samping. Seperti biasa, jam-jam sebelum tidur seperti ini adalah waktu untuk berbincang dengan istri tercinta. Mengobrol tentang tema apa saja yang terjadi sepanjang hari. Ah, saat-saat ini pasti dia masih sibuk menyusui Hanan hingga lupa telfon, atau bahkan bisa saja dia tak sadar langsung tertidur pulas bersama bayi mungilnya.

Malam itu aku menyadari bahwa sesuatu yang biasa kita miliki, akan sangat berharga ketika sesuatu itu tiba-tiba lenyap dari diri kita. Sesuatu yang tidak penting pada menit kesekian, tiba-tiba menjadi sangat penting pada menit berikutnya. Secara tiba-tiba, kita tidak punya akses untuk menggunakannya. Kita tak berkuasa lagi dengannya. Sebagai contoh kecil saja yakni bagaimana sensasi nikmatnya makan, setelah sembuh dari sariawan. Bagaimana pula dengan sensasi nikmatnya berjalan menggunakan kaki dengan riang, setelah sembuh dari keseleo. Dan malam itu, aku mengalaminya. Sesuatu yang sering tak dianggap, tetapi kita tak menyadari itu sejatinya ada. Kita bahkan seringkali sombong bahwa sesuatu itu memang seharusnya dan normalnya tersedia buat kita. Saat yang 'normal tersedia' itu diambil, kitapun langsung kelimpungan.

Malam itu, hujan deras masih menyisakan bekasnya di jalanan-jalanan rumah. Beberapa genangan air di jalan-jalan yang berlubang menjadi pemandangan normal. Hujan deras sering kali memberikan kesibukan bagi sebagian orang, termasuk aku. Karena sebelumnya, 15 menit sebelum aku berbaring manis dengan berselimut tebal dan buku novel diatas dadaku, aku harus mengepel lantai rumah yang beberapa bagian terdapat genangan akibat ada atap yang bocor. Yah, atap bocor semenjak rumah sebelah yang direnovasi dan sedikit banyak merusak beberapa bagian dari talang air diatas rumah ini.

Saat imajinasiku terbang melayang di dunia antah berantah tentang si Alif yang tengah sibuk mempersiapkan pertunjukkan kelas 6 kepada seluruh penduduk PM, tiba-tiba hape di sisi pun bergetar membuyarkan imajinasiku. Istri menelefon. Aku meletakkan buku disamping dan kuangkat telfon serta menjawab salam. Saat kami berbincang sedikit tentang kabar hari ini, tiba-tiba pett!!. Listrik mati!. Semua menjadi gelap. Hanya sinar layar hape sedikit membuat mataku merespon pantulan cahaya benda-benda sekitar. Aku jadi tidak konsentrasi menjawab pertanyaan istri. Aku mengatakan pada istri bahwa lampu mati, dan ingin segera memperbaikinya. Perbincanganpun selesai.

gelap, jaman batu


Awalnya aku kira ada pemadaman bergilir dari PLN akibat hujan deras yang mungkin saja merusakkan sebagian gardu listrik. Aku beranjak dari tempat tidur, meraih senter yang ada dibalik televisi dan membuka pintu kamar. Aku heran sejenak, karena ada sinar yang menerobos ke ruangan tengah dari arah luar. Sinar lampu dari rumah tetangga. Aku segera menyadari bahwa yang mati hanya listrik di rumahku saja. Aku segera beranjak keluar rumah, mengecek apakah meteran listriknya njeglek. Dan benar saja. Rupanya meterannya memang njeglek. Aku menghidupkannya kembali, lampupun kembali menyala. Beberapa langkah meninggalkan lokasi meteran, tiba-tiba saja listrik kembali mati. Dan ketika kunyalakan kembali, sudah tidak bisa. Hanya ada satu kesimpulan. Listrik korslet!!.

Meskipun aku dari jurusan elektro, sungguh aku tidak mengerti bagaimana cara memperbaiki korslet yang aku tidak tahu bagaimana hubungan antara kabel-kabel yang terbenam di dalam tembok kontrakan itu. Bagian mana yang menyebabkan korslet juga tidak bisa diperkirakan. Dan akhirnya malam itu, aku tidur bersama kegelapan. Ditemani lampu lilin, aku meneruskan membaca beberapa lembar novel yang tadi sempat membuatku penasaran. Sebelum akhirnya aku tertidur di jaman batu.


Related Post



27 komentar:

  1. well, saya paling suka dengan mati lampu..

    hujan, petir juga.. :D

    memang mencekam, tapi suasanya yang dingin dan menyejukkan membuat saya menjadi tentrem..

    *lho?!

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kalau mati lampunya sendirian, ga enak lho he he.

      iya kalau lagi mati lampu, suasana menjadi lebih nyaman dan tentram.

      Hapus
  2. kl sy agak repot pas mati lampu.. anak2 pasti rewel

    BalasHapus
    Balasan
    1. he he.. iya susahnya kalau punya balita kalau pas mati lampu :)

      Hapus
  3. PLN dan Dahlan Iskan sebuah satu kestuan yang terbentuk melalui sebuah sistem yang bernama BUMN, dan kali ini sedang gundah gulana menghadapi tuntutan DPR RI
    *hahaha
    gak nyambung sama yang dibahas.
    well saya sama mas a.i.r kalo mati lampu it fun

    BalasHapus
    Balasan
    1. hiks.. berita dahlan iskan selalu heboh.

      Hapus
  4. Perpaduan antara hujan + mati lampu itu sering aku alami di ponorogo bagian desoku, seringnya karena memang mati dari plnnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah ponorogo dekat ma PM ndak ris? siapa tahu dulu mas Alif pernah ketemu sama kamu

      Hapus
    2. haha..sekitar 10km dari rumah, tapi kan Alif hidup di pm tahun 1987an, aku barusan bisa jalan itu mas..

      Hapus
  5. Malam itunya banyak banget :)

    Ambil cuti buat bongkar aliran listrik :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah ternyata kang Aan detil juga yah, hiks... memang 'malam itu'nya tertulis 3x :)

      Hapus
  6. kalo saya mati lampu pas malem malah seneng. tidur pules. kalo pas jam kerja mati lampu itu.... mati gaya! apalagi pas laptop habis batre dan ada tugas yang mesti segera dikerjakan -___-'

    saya udah tamat yang negeri 5 menara sama ranah 3 warna. sekarang penasaran sama buku ketiganya yang entah kapan terbitnya T____T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pas lagi kerja trus mati lampu itu asiik. Artinya bisa istirahat sebentar he he

      tadi malam sudah menghabiskan negeri 5 menara, dan tadi pagi mulai dengan ranah 3 warna.

      Hapus
  7. Aku pernah mengalami jaman batu ini, hidup pakai senthir... dulu hal itu bukan masalah, tapi sekarang kalo listrik mati jadi masalah besar. Begini ini kalo hidup sudah terlanjur enak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dulu waktu masih kecil, aku juga pernah merasakan benar-benar tanpa listrik. Dan kehidupanpun normal. Tapi sekarang jika tak ada listrik, langsung mudah mengeluh.

      Hapus
  8. Bisa tidur ya dalam keadaan mati listrik? Kalau saya tidak bisa. Jangankan akan beranjak tidur. Kalo sudah tidurpun lalu tiba-tiba mati listrik, pasti langsung terasa dan terbangun. Trus ya sudah, menyibukkan diri hingga listrik menyala. Hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah.. kalau listriknya ndak menyala-menyala berarti ndak bakalan bisa tidur donk mbak?

      Hapus
  9. di sini bisa dikatakan ndak pernah mati lampu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah di Jerman emang teknologi kelistrikan udah maju. Jadi ndak mati-mati lagi deh.

      Hapus
  10. tak kirain jaman batu yang gimana gitu, ternyata listrik mati tho, sama, saya juga kuliah elektro ga bisa benerin radio rusak :D
    sedia lampu emergency aja sahabat, untuk keadaan-keadaan darurat seperti ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya. biasanya saya sedia lilin. Cuma ketika mau tidur harus dimatikan, kalau tidak mau resiko kebakaran :)

      Hapus
  11. Kalau di kota besar seperti jakarta bisa mati lampu bisa berapa juga akibatnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau banjir jakarta musti dibuat listrik mati. Kalau listrik menyala, bisa bahaya kesetrum semua :)

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger

 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates