Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^

Sabtu, 03 Maret 2012

8 Arti Bahagia

Setiap orang ingin bahagia. Banyak orang juga mencoba mendefinisikan mengenai arti bahagia itu masing-masing. Bagi setiap orang definisi bahagia mungkin saja berbeda. Syekh Abdur Rahman bin Sa'diy dalam bukunya (kiat meraih hidup bahagia) disebutkan "Sesungguhnya diantara penyebab yang dapat mendatangkan kebahagiaan bagi seorang hamba adalah memperhatikan nikmat-nikmat Allah pada dirinya, niscaya dia akan menjumpai dirinya melebihi kebanyakan orang yang tak terhitung jumlahnya. Ia merasa betapa banyak karunia yang telah diberikan oleh Allah"
-Status FB saya beberapa hari yang lalu-


Bahagia, yah sebuah kata yang sering menjadi primadona. Kalau kita mencoba mencermatinya, maka sebenarnya kata ini memiliki makna yang sangat mendalam. Kadang dia tidak bisa diartikan dengan hanya satu kata atau satu kalimat saja. Dia tidak sama artinya dengan senang atau suka. Dia memiliki varian makna khusus yang lain.

Setiap orang bisa mendefinisikan kebahagiaan versi mereka masing-masing. Misalnya saja bagi saya, ketika saya sudah hidup berumah tangga dengan akhwat pilihan saya, sayapun bahagia. Ketika saya pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan orang-orang tercinta, sayapun bahagia. Ketika saya merasa sangat sehat, sayapun bahagia. Kondisi bahagia ini ternyata bisa bermacam-macam. Namun yang saya ungkapkan tadi hanya sebuah kasus per kasus yang membuat saya mengatakan itu bahagia.

Sebagai contoh kasus yang terjadi pada diri saya diatas, ternyata kebahagiaan itu datang dari nikmat dan karunia Allah yang saya dapat. Maka betul sekali apa yang dikatakan Syekh Abdur Rahman bin Sa'diy dalam bukunya 'Kiat Meraih Hidup Bahagia', salah satu faktor datangnya kebahagiaan adalah memperhatikan nikmat-nikmat Allah yang ada pada dirinya. Baiklah, akhirnya kita memiliki satu definisi baru mengenai bahagia yakni ia datang karena nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kemudian kalau kita mencermati sejarah Islam, maka kita akan menemui Abdul malik bin marwan, seorang khalifah kelima dari Bani Umayyah. Dia memiliki istana yang sangat megah. Namun apakah istana yang megah itu mampu membahagiakannya?. Ataukah kebahagiaan juga datang dari pasukan luar biasa Harun Ar Rasyid (khalifah kelima dari Dinasti Abbasiyah yang sering dinamakan the Golden Age Of Islam)?. Apakah kebahagiaan datang juga dari harta luar biasa simpanan Qarun?. Pastilah kesemuanya tidak bisa mendatangkan kebahagiaan sejati.

Namun kita bisa melihat dengan jelas kebahagiaan yang ada pada diri sahabat Nabi, sekalipun mereka minim sumber daya manusia, gersang penghidupannya, minim pemasukannya dan rendah daya belinya. Ternyata faktor kebahagiaan itu timbul karena kebenaran yang dijalani, dada yang lapang karena prinsip yang diyakini dan kalbu yang tenang karena kebaikan yang dimiliki.

Maka tugas kita hanyalah berbuat baik untuk menggapai ridho Allah dan menghindari dosa agar diliputi rasa aman. Dengan ini insyaAllah kita bisa mendapatkan kebahagiaan sejati. Kebahagiaan yang datang dengan rahmat dan nikmat dari Allah, dan dengan itu kita bersyukur, serta kita pun juga bisa tenang karena prinsip kokoh yang kita jalani. Wallahualam.

Referensi : "Laa Tahzan", oleh Dr. Aidh bin Abdullah Al Qarni.

Related Post



8 komentar:

  1. okeee...satu lagi definisi bahagia, saya bungkus deh

    *buat koleksi ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup definisi bahagia bisa banyak.. Tiap-tiap orang berbeda dalam mendefiniskannya.

      Hapus
  2. "ketika saya sudah hidup berumah tangga dengan akhwat pilihan saya, sayapun bahagia".. betul fin, lebih bahagia jikalau sudah menemukan pasangannya. tapi tetap semua nya harus ditata dan direncakan dgn matang. Bukan berarti menyegerakan menikah, tapi modal tidak ada.

    "Ternyata faktor kebahagiaan itu timbul karena kebenaran yang dijalani, dada yang lapang karena prinsip yang diyakini dan kalbu yang tenang karena kebaikan yang dimiliki"... yup setuju fin. gak sreg klo apa yg kita lakukan bertentangan dgn kebenaran, meskipun hal kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget put, menyegerakan tidak sama dengan terburu-buru. Kalau sudah siap, ya segera menikah saja. Kalau belum, ya musti bersabar berpuasa dulu.

      Hapus
  3. Hehehe..
    Puasa,, puasa,,,
    Ramadhan sebentar lg.
    Let's Happy for up coming Ramadhan

    BalasHapus
    Balasan
    1. heee? apa hubungannya antara puasa dengan arti bahagia?

      komentar spamkah?

      Hapus
    2. Afwan,,bUkannnn,, g niat spam ,,,

      cuma nanggepin comment yg "Kalau belum, ya musti bersabar berpuasa dulu."

      Jd g nymbung y sm bahasan, hehehe.

      Hapus

Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger

 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates