Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Selamat Membaca ^_^

Jumat, 16 September 2011

2 Pildacil, Dini Membangun Generasi Da'i


Hari itu saya masih berada di Magetan. Setelah lelah menikmati senja sepanjang sore membuat badan ini rasanya ingin istirahat sejenak. Seperti biasa kalau tidak ada kerjaan tangan ini suka ngambil remote TV untuk melihat acara yang mungkin sedang tidak jelek. Sret..sret.. yang ada cuma sinetron... ah males...pengen yang lain. Dan akhirnya menemukan laman Anteve yang sedang menayangkan acara Pildacil (Pemilihan Da'i Cilik) 2011. Dan ternyata subhanallah... meskipun mereka masih kecil, tetapi bacaan AlQurannya luar biasa. Ada peserta dari papua yang bernama Nano ketika selesai menyampaikan tausyiahnya, juri tak kuasa membendung air mata melihat bagaimana Nano begitu bagus melantunkan ayat suci.

Salah satu peserta Pildacil


Ketika kita berbicara mengenai dakwah, maka kita sedang masuk ke ranah sikap hidup. Yah.. dakwah merupakan sikap hidup orang beriman. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar,…” (QS. At-Taubah: 71).

Ada sebuah buku menarik dari Cahyadi Takariawan, dikatakan bahwa media massa adalah virus peradaban. Bagaimana tidak, televisi begitu efektif membangun opini publik. Di jaman sekarang sebuah rumah tanpa adanya televisi sudah begitu amat jarang di negeri ini. Hampir tiap rumah sudah ada televisi. Mereka yang memiliki stasiun televisi, punya andil besar dalam membawa negeri ini kemana.

Anak kecil itu mudah terpengaruh. Sekali lagi.. sangat mudah terpengaruh. Saya masih ingat dulu ketika kecil ada film satria baja hitam, keesokan harinya di sekolahan kita membicarakan film itu tak ada habisnya. Bahkan sampai mempraktekkannya bagaimana teknik bertarungnya. Itu dulu... kan televisi juga masih sedikit.. Baiklah kita ambil contoh masa sekarang. Berapa banyak lagu dewasa yang hafal dinyanyikan anak kecil?, itu karena tayangan lagu anak-anak jaman sekarang sudah sangat minim. Juga acara si Bolang, keponakan saya sangat menyukainya karena pelakunya juga anak-anak yang sedang bermain. Begitu juga dengan Pildacil, respon masyarakat akan Pildacil sudah cukup besar, tinggal bagaimana orang tua mengarahkan saja.

Meski masih begitu banyak acara televisi yang tak layak jadi tuntunan, semoga PIldacil mampu menyejukkan dahaga akan acara yang tidak hanya jadi tontonan tapi juga bisa menjadi tuntunan. Meski tak bakal menjamur.. saya yakin dengan konsistensi dan kreatifitas dari tayangannya, cepat atau lambat generasi Dai akan terbentuk.

Coba deh nonton acaranya.. kadang lucuu...banget khas anak kecil..

Related Post



2 komentar:

  1. Sedikit demi sedikit, saya sudah berusaha mengurangi menonton televisi...

    dan alhasil....

    walaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa........ ( tetap saja bodoh ) hehehe...

    bener, anak lebih mudah diajar oleh televisi, 5 menit di depan televisi, cukup menggantikan 1 hari pertemuan dengan guru, wew..

    dan saya juga setuju dengan pernyataan di atas " media massa adalah virus peradaban. Bagaimana tidak, televisi begitu efektif membangun opini publik. "

    BalasHapus
  2. @16 September : saya juga cukup jarang juga menonton televisi mas... ya klo pas lagi ndak ada kerjaan saja he he... masalahnya waktu ndak ada kerjaannya banyak.. so kesimpulannya.... hik hik..

    BalasHapus

Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger

 

Inspirasi Coffee Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates